"Tergantung pada komposisinya, tas yang dipakai berulang itu membutuhkan proses daur ulang yang lebih mahal untuk memisahkan materialnya yang berbeda-beda. Konsekuensinya, tas yang bisa dipakai berulang itu tidak didaur ulang," berdasarkan laporan dari Program Lingkungan PBB.
Baca Juga: Ditanya Soal Harga Raketnya, Hendra Setiawan Bikin Istri Kaget
Ketakutan pemikir lingkungan mengenai bahaya penggunaan totebag yaitu hanya sekali pakai dan kemudian dibuang.
Padahal untuk memproses daur ulang dari totebag ini membutuhkan waktu yang lama untuk proses pembuatannya.
Meski memiliki sisi lain, tetap saja kantong alternatif ini lebih baik daripada penggunaan sampah plastik.
Untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan dari penggunaan yang langsung dibuang.
PBB menyarankan untuk disimpan dan jangan dibuang langsung, karena suatu waktu akan dapat digunakan kembali kantong alternatifnya.
Ketika sering menggunakannya untuk berbelanja sesuatu yang berhubungan dengan sayuran atau daging, sebaiknya kantong alternatif selalu dicuci agar terhindar dar kontaminasi bakteri.
Baca Juga: Termasuk Messi, Dua Orang 'Tersakiti' Gara-gara Quattrick Cristiano Ronaldo
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR