Baca Juga: Banyak Gaya saat Bertanding, Nasib Apes Dialami Petarung UFC Spesialis Capoeira Ini
Sosok yang akrab disapa Bepe ini bahkan menyebut kompetisi dapat dihentikan karena maraknya insiden sama yang terjadi.
"Coba bayangkan. Jika dikarenakan tindakan suporter tersebut membuat ijin keamanan, dan penyelenggaraan pertandingan sepak bola menjadi sulit didapat?," tuilis Bepe.
"Atau dikarenakan sepak bola sudah dianggap menjadi aktifitas yang membahayakan masyarakat, maka pemerintah mencabut rekomendasi liga, sehingga dengan sangat terpaksa liga harus dihentikan?," tulisnya lagi.
Bepe juga menegaskan bahwa hal itu dapat memperburuk citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
Baca Juga: Klasemen Liga 1 2019 Pekan ke-18 - Bali United Kokoh di Puncak, Persija Mentas dari Zona Degradasi!
Meski demikian, pesepak bola asal Salatiga ini yakin masih banyak orang beradab dan mau menghentikkan kebiasaan buruk tersebut.
"Secara prestasi sepak bola Indonesia ini belum memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan," tulis Bepe lagi.
View this post on Instagram
"Jadi jangan lagi ditambah dengan hal-hal yang sifatnya memperburuk citra sepak bola Indonesia.
"Saya masih percaya jika kita semua adalah orang-orang beradab. Maka dari itu mari kita hentikan kebiasaan buruk ini," imbuhnya.
Baca Juga: Soal Insiden Pelemparan, Polisi Sempat Tawarkan Barakuda Tetapi Manajer Persib Menolak
Perlu diketahui insiden yang hampir sama juga pernah dialami oleh skuat Persija ketika bertandang ke markas PSM Makassar.
Skuat Macan Kemayoran yang kala itu akan melakoni laga leg kedua final Piala Indonesia 2018 mendapat sambutan buruk bahkan tindak kekerasan dari oknum suporter.
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR