Baca Juga: Link Live Streaming China Open 2019 - The Daddies Main Hari Ini!
Menurut BBC, direktur stasiun televisi TopCalcio24 tidak mentolerir ujaran rasialis oleh siapapun yang mengucapkannya, termasuk pakar sepak bola.
Hal itu diungkapkan langsung oleh direktrur program televisi tersebut, Fabio Ravezzane, meskipun Passirani sudah mengungkapkan permintaan maaf.
"Tuan Passirani yang telah berusia 80 tahun menggunakan ungkapan metafora yang ternyata rasis untuk memuji Romelu Lukaku," ucap Ravezzani.
"Saya pikir itu karena ia tidak berpikir jernis saat mengucapkan ungakapan 'mengerikan' tersebut.
Baca Juga: Drama 'Ngepel Lantai' Duo Jepang Warnai Kemenangan Minions di Babak Pertama China Open 2019
"Saya tidak dapat mentolerir kesalahan apapun, meskipun tidak disengaja," ucapnya lagi.
Penyerang anyar Inter Milan, Romelu Lukaku, sempat menjadi korban ujaran rasialis kala menghadapi Cagliari pada pekan kedua Liga Italia, (2/9/2019).
Hal itu terjadi usai Lukaku mencetak gol melalui titik penalti dan berhasil membawa Inter Milan menang 2-1 pada laga tersebut.
Meski demikian, hal tersebut tidak terbukti karena bukti yang didapat tidak cukup menyeret Cagliari dan para fan mereka menerima hukuman.
Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Champions - Duo Wakil Inggris Keok, Pemuda 19 Tahun Bikin Kejutan
Source | : | bbc.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR