"Saya kagum dengan mereka. Ketika di dalam bus ingin berangkat ke stadion, mereka itu baca shalawat di dalam bus. Anak-anak itu ceria sehingga membuat saya terkesan," ujar Hariono.
Meski demikian, Hariono tak lepas dari momen duka selama melaksanakan tugasnya sebagai sopir bus tim nasional.
Ia menyebut kisah duka itu terjadi ketika menemani timnas Indonesia untuk pemusatan latihan di wilayah Jabodetabek.
"Untuk masalah duka itu ketika timnas melakukan pemusatan latihan di Jabodetabek seperti ini. Kadang kami tidur di bus. Kebetulan kalau hotelnya dekat rumah makan enak, kami bisa makan. Tapi kalau dapat hotel jauh dari rumah makan dan air, kami mau mandi itu harus keluar mencari pom bensin," ungkapnya.
"Kalau di Jabodetabek kebijakannya kami memang tidak diberikan kamar hotel. Tapi kalau keluar kota kmai difasilitasi," ujar Hariono lagi.
Baca Juga: VIDEO - Aksi He Bing Jiao Ini Sukses Bikin Bapak-bapak Heboh di Bangku Penonton
Selain momen suka dan duka, Hariono juga pernah merasakan momen menegangkan saat membawa bus timnas Indonesia.
"Waktu membawa timnas putri dari Sawangan Depok, kita mau ke Kryrgyztan. Waktu itu jalan dari Gaplek sampai Lebak Bulus sangat macet. Dari Sawangan ke Lebak Bulus waktu itu memakan waktu 2 jam," ungkapnya.
"Padahal pesawat berangkat jam 11.00 WIB. Kita di Lebak Bulus masih jam 09.30 WIB. Sangat panik. Tapi beruntung keburu. Setelah mendapatkan patwal, kita pacu kendaraan," sambungnya.
Namun demikian, Hariono tetap berharap jasanya bisa terus digunakan oleh timnas Indonesia.
"Kalau kita sih targetnya dari pihak Super Soccer untuk memperpanjang kontrak. Untuk saat ini kita kan kontrak selama 3 tahun. Kita ini ada 2 bus dengan 4 crew," pungkasnya.
Source | : | tribun bogor |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR