Keinginan Messi untuk pergi dari Barca dikarenakan masalah pajak dengan Hacienda atau otoritas pajak Spanyol.
Baca Juga: Media Asing Soroti Sanksi FIFA Terkait Kisruh Indonesia Vs Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022
"Terdapat saat dimana saya lelah dengan berbagai alasan," ucap Lionel Messi,
"Pada 2013 hingga 2014 ketika saya memiliki masalah dengan Hacienda (otoritas pajak Spanyol," imbuhnya.
Messi merasa seperti diperlakukan dengan sangat buruk karena masalah pajak dan tidak ingin berada di Spanyol lagi.
Ia bahkan sempat membuka pintu tawaran bagi banyak klub, tetapi tidak ada tawaran resmi yang dilayangkan pada Barcelona
Baca Juga: VAR di Liga Arab Saudi Gagal Fungsi karena Saklar Dipakai Mengecas HP
"Waktu itu saya merasa harus pergi, bukan karena saya ingin meninggalkan Barcelona tetapi saya ingin pergi dari Spanyol," ujar Messi.
"Saya merasa diberlakukan sangat buruk dan merasa tidak ingin berada di sini lagi.
"Saya sempat membuka pintu tawaran bagi banyak klub, tetapi tidak pernah ada tawaran resmi karena semua orang tahu saya ingin tetap di Barcelona," imbuhnya.
Di musim 2013-2014, Barcelona berada di bawah komando pelatih asal Argentina, Gerardo 'Tata' Martino.
Baca Juga: Dipanggil Timnas Inggris, Tammy Abraham Ingin Curi Seragam Harry Kane
Tata Martino sukses membawa Barca menempati peringkat dua klasemen akhir Liga Spanyol dan Copa del Rey serta membawa hingga perempat final Liga Champions.
Akan tetapi, ia sukses memberikan satu gelar di ajang Supercopa de Espana, sementara Messi menjadi top skorer tim di liga dengan torehan 28 gol.
Source | : | bolastylo.bolasport.com,RAC1 |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR