Mayweather mengaku tidak nafsu makan, kurang melakukan olahraga, serta merasakan ketakutan akan keselamatannya.
"Ada tujuh hari dalam seminggu dan saya hanya mendapatkan lima jam dari sel saya dan itu tidak adil. Ini adalah kali ketiga saya meminta untuk dipindahkan," kata Mayweather dikutip BolaStylo.com dari Daily Mail.
Baca Juga: Mantan Pemain Liverpool Jadi Korban Perampokan, Kerugian Capai Rp 1,5 Miliar
"Pikiran saya kacau. Berat badan mulai turun. Saya stres, tidak bisa berolahraga dan saya butuh latihan."
Ia kemudian mendesak petugas tahanan karena merasa tidak nyaman berada di dalam sel.
"Ketika saya mendekati selnya untuk mengetahui masalahnya, dia (Mayweather) mengatakan kepada saya bawa dia ingin saya mengeluarkannya," ujar seorang petugas tahanan.
Baca Juga: Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Vietnam, Media Asing Keluhkan Kemacetan di Bali
"Dia merasa saya tidak menyukainya. Saya kemudian menjelaskan kepadanya bahwa saya tidak bisa berpendapat tentangnya dan saya mencoba memastikan mematuhi kebijakan."
"Dia menatap mata saya dan mengatakan kepada bahwa ketika keluar penjara, dia tidak akan melupakan saya. Saya sempat bertanya apakah itu termasuk ancaman. Dia berkata tidak akan melukai saya."
Selama berada di penjara, Mayweather diketahui menghindari makan makanan tahanan.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Pelatih Veteran Vietnam Pantang Remehkan Timnas Indonesia
Ia lebih suka makan snicker, mie, serta dendeng.
Mayweather juga diduga membayar tahanan lain untuk mendapatkan perlakuan istimewa, termasuk salah seorang anggota gangster Latino yang saat itu sedang menunggu putusan soal kasus pembunuhan.
Mayweather pada akhirnya dibebaskan 30 hari lebih awal karena perilaku yang baik.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR