"Yang pasti, kita perlu berubah. Kita harus menerima kenyataan bahwa kita tertinggal. Kami tidak ingin terjebak dalam kebiasaan," kata Vivian.
Vivian Hoo melanjutkan jika mereka sudah mencoba beberapa program berbeda tapi masih belum bekerja dengan baik.
"Kami sudah mencoba beberapa program dan teknik berbeda tapi sejauh ini itu belum bekerja," lanjutnya.
Selain dari sisi pemain, pelatih mereka Rosman Razak juga sudah mencoba beberapa strategi untuk mempersempit kesenjangan dengan Jepang, China, Indonesia dan Thailand.
Tapi, semua strategi tersebut belum berhasil.
"Kami tahu kami benar-benar harus berusaha. Bahkan, saya pikir, kami telah menemukan cara untuk tampil lebih baik tetapi butuh waktu.
Sayangnya, waktu tidak di pihak kita.
Ada tekanan untuk memberikan dalam turnamen dan kami selalu berusaha untuk hasil yang baik tetapi kami tidak mendapatkannya, dan itu membuat frustrasi," tambah Vivian.
Vivian Hoo sendiri sempat menjadi salah satu ganda putri dunia yang cukup mampu bersaing.
Kala berpasangan dengan Woon Khe Wei, Vivian Hoo sempat menduduki ranking 9 dunia.
Selain itu, bersama Woon, Hoo pernah meraih medali perunggu Asian Games 2019, perak Kejuaraan Asia emas Commonwealth Games 2014 dan beberapa gelar level BWF Grand Prix.
Namun, setelah ditinggal Woon pensiun, Vivian kini harus memulai kembali dengan Yap Cheng Wen.
Bersama Yap, Vivian sudah memenangi Macau Open 2018 dan menjadi runner up di Hyderabad Open 2018.
View this post on Instagram
Source | : | the star |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR