Baca Juga: Live Streaming Fuzhou China Open 2019 - Marcus/Kevin Wajib Fokus di Semifinal!
Kondisi itu membuat Myanmar dan Singapura terjerembab di papan bawah klasemen sementara Grup I.
Myanmar kini menduduki posisi ketiga klasemen sementara lantaran tak mengemas satu pun poin.
Sementara itu, Singapura yang juga belum mengoleksi satu poin, berada di posisi keempat.
Baca Juga: Pelatih Timnas U-19 Indonesia Beberkan Kunci Kemenangan Lawan Hong Kong
Siangapura menempati posisi juru kunci karena lebih banyak kebobolan gol ketimbang Myanmar.
Seperti diketahui ASEAN memiliki 10 anggota didalamnya yang meliputi Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei Darussalam, Myanmar, Vietnam, Laos, dan Kamboja.
Thailand menjadi pencetak gol paling banyak untuk saat ini dengan berhasil menyarangkan 31 gol ke tiga lawannya seperti Kamboja, Brunei Darussalam, dan Kepulauan Mariana Utara.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 - Malaysia Puncaki Klasemen Sementara
Indonesia pun hanya mampu menyarangkan 7 gol untuk saat ini ketika berhadapan dengan Timor Leste dan Hong Kong.
Kendati demikian, hanya Singapura dan Myanmar yang belum mampu mencetak satu pun gol selama Kualifikasi Piala Asia U-19 2020.
Namun, Singapura dan Myanmar berpeluang untuk mencetak gol ketika kedua tim tersebut bertemu pada Minggu (10/11/2019) di Stadion Thuwunna, Yangon.
Baca Juga: Jadwal Fuzhou China Open 2019 - Marcus/Kevin Harapan Indonesia Satu-satunya
Pertemuan ini sekaligus menjadi momentumkedua tim setelah terhimpit di daftar negara tangguh seperti Korea Selatan dan China.
Sementara Korea Selatan dan China akan saling berhadapan untuk menentukan siapa yang terbaik pada Minggu (10/11/2019) di Stadion Thuwunna, Yangon.
Berikut klasemen sementara grup I Kualifikasi Piala Asia U-19 2020:
No | Negara | Gol | Kebobolan | Poin |
1 | Korea Selatan | 14 | 0 | 6 |
2 | China | 4 | 0 | 6 |
3 | Myanmar | 0 | 5 | 0 |
4 | Singapura | 0 | 13 | 0 |
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR