BolaStylo.com - Ganda campuran China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong kehilangan dominasinya di beberapa kompetisi belakangan ini.
Usai China Open 2019, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong seolah kehilangan sentuhan magisnya di lapangan.
Ganda campuran yang selalu mendominasi tiap turnamen itu tiba-tiba kalah beruntun.
Kejadian itu bermula usai turnamen China Open 2019 BWF World Tour level 1000.
Zheng/Huang mengikuti Korea Open 2019 dan mengalami hasil pahit.
Zheng/Huang kalah dari wakil Thailand, Dechapol Puavarnukroh/Sapsiree Taerattanachai di babak final dan hanya memperoleh runner up.
Setelah gagal di Korea Open 2019, Zheng/Huang kembali gigit jari di Denmark Open 2019 usai ditumbangkan wakil Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di perempat final.
Baca Juga: Beda Usia 49 Tahun Tak Jadi Halangan Kisah Cinta Pebisnis yang Berkecimpung di Dunia Olahraga Ini
Berikutnya, Zheng/Huang mengadu nasib di French Open 2019.
Namun, pada turnamen itu Zheng/Huang harus rela menjadi runner up usai ditaklukan Praveen/Melati di final.
Setelah gagal tiga kali, Zheng/Huang tampil di depan publik sendiri lewat Fuzhou China Open 2019.
Zheng/Huang kembali berhasil masuk final namun lagi-lagi gagal juara.
Ganda campuran China itu kalah dari rekan senegaranya sendiri, Wang Yilyu/Huang Dongping 14-21, 13-21 dan harus kembali puas dengan posisi runner up.
Usai ditaklukan Wang/Huang, Zheng pun menuturkan jika kini lawannya berkembang pesat.
"Setiap orang berkembang dengan cepat dan standar kami masih sama, jadi semuanya bergantung pada taktik," tutur Zheng.
Ia juga menuturkan jika dalam laga melawan Wang/Huang, banyak kesalahan terjadi.
"Kami membuat banyak kesalahan hari ini dan hampir selalu berada di belakang," kata Zheng.
Usai gagal di Fuzhou China Open 2019, Zheng/Huang memutuskan untuk menarik diri dari Hongkong Open 2019.
Mereka tampaknya memilih rehat sejenak sebelum mulai kembali mengikuti turnamen lainnya.
View this post on Instagram
Source | : | BWF |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR