BolaStylo.com - Fakhri Husaini berpesan pada PSSI untuk dapat menjaga dan merawat para pemain skuat timnas U-19 Indonesia, salah satunya Mochamad Supriadi.
Kesuksesan timnas U-19 Indonesia lolos ke babak final Piala Asia U-19 2020 dibarengi dengan selesainya tugas Fakhri Husaini sebagai pelatih.
Bersama Fakhri Husaini, timnas U-19 Indonesa berhasil melenggang babak final Piala Asia U-19 2020 dengan status juara grup tanpa menelan kekalahan.
Indonesia berkesempatan menorehkan prestasi dalam turnamen yang digelar di Uzbekistan pada Oktober 2020 mendatang.
Namun, belum diketahui siapa yang akan mendampingi timnas di ajang tersebut, mengingat kontrak Fakhri Husaini dengan PSSI telah berakhir.
Baca Juga: Asisten Frank Lampard Tertawakan Komentar Jose Mourinho Soal Chelsea Musim Ini
Menyusul tak lagi menjabat sebagai pelatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini akan kembali bekerja sebagai karyawan Pupuk Kaltim.
Satu pesan dari Fakhri Husaini yang harus diingat karena sangat berkaitan erat dengan masa depan para pemain timnas U-19 Indonesia.
Seperti diketahui bersama bahwa jelang Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 bergulir, Fakhri sempat kecewa dengan kebijakan salah satu klub peserta Liga 1 2019.
Fakhri kecewa dengan kebijakan yang diterapkan Persebaya Surabaya dengan menunda Mochamad Supriadi bergabung dengan timnas U-19 Indonesia.
Baca Juga: Sisi Lain Kento Momota, Suka Main Mobile Game Namun Alami Kesialan
Sosok Mochamad Supriadi merupakan salah satu pemain jebolan timnas U-16 Indonesia yang sukses menembus skuat senior klub berjuluk Bajul Ijo itu.
Fakhri pun berpesan bahwa klub harus berhati-hati dalam menentukan kapan para pemain dapat dimainkan, melawan tim seperti apa dan kapan harus diserahkan pada timnas.
View this post on Instagram
Berkaca pada kasus Mochamad Supriadi, Fakhri menyebut apa dilakukannya itu demi merawat aset jangka panjang timnas Indonesia.
"Klub harus hati-hati menggunakan tenaga mereka," ucap Fakhri.
Baca Juga: Akrabnya Marcus/Kevin dengan Kamura/Sonoda Bikin Warganet Penasaran Akan Hal Ini
"Kapan mereka harus main, kapan mereka mesti diserahkan ke Timnas, atau lawan siapa mereka mesti main,"
"Ini dalam rangka merawat aset. Mereka adalah masa depan sepak bola kita," imbuhnya.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR