Ia membenarkan bahwa korban dalam video pengeroyokan tersebut adalah warga Indonesia.
Syed Saddiq mengatakan, bahwa insiden pengeroyokan itu tidak terjadi di sekitar Stadion Bukit Jalil.
Baca Juga: Kata Pelatih Timnas Pelajar U-18 Indonesia Usai Kalah dari Malaysia
"Saya dengan rasa penuh rendah diri memohon maaf kepada rekan-rekan saudara serumpun di Indonesia," ucap Syed Saddiq dikutip BolaStylo.com dari akun Twitter-nya, @SyedSaddiq.
"Saya memohon maaf karena tragedi yang terjadi di beberapa hari yang lalu."
"Kami telah mendapat laporan bahwa peristiwa pemukulan dan tragedi itu tidak terjadi di Stadion Bukit Jalil atau semasa pertandingan sepak bola. Tetapi terjadi di 20 kilometer dari Stadion Bukit Jalil pada pukul 03.00 pagi," katanya menambahkan.
Baca Juga: Jelang Lawan Thailand, Timnas U-22 Indonesia Sudah Kantongi Kekuatan Lawan
Syed Saddiq menambahkan, pihaknya masih belum bisa memastikan insiden itu ada kaitannya dengan laga Malaysia kontra Indonesia atau tidak.
Namun demikian, ia berjanji akan memberikan keadilan bagi warga Indonesia yang menjadi korban tindak kekerasan fans Malaysia.
Untuk memperlancar proses penyelidikan, Syed Saddiq meminta kepada korban untuk muncul ke publik.
Saya memohon maaf.
Setakat ini, kami masih perlukan semua pihak untuk bantu siasatan yang sedang dijalankan.
Saya akan pastikan keadilan milik semua, tidak kira dari Malaysia atau Indonesia.
Saya akan pastikan pesalah diheret ke muka pengadilan. pic.twitter.com/EC4nuSsd4c
— Syed Saddiq (@SyedSaddiq) November 23, 2019
"Kami masih belum mendapat laporan apakah kejadian tersebut berkaitan dengan pertandingan sepak bola (Malaysia Vs Indonesia)," imbuhnya.
"Kasus ini melibatkan satu warga negara Indonesia. Kami memohon korban yang dipukul untuk muncul dan membantu kami menyelesaikan kasus ini," imbuhnya.
"Kami memastikan keadilan berlaku baik untuk warga Malaysia dan Indonesia. Ini adalah tanggung jawab kami bersama," ujarnya mengakhiri.
Source | : | |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR