BolaStylo.com - Tim bulu tangkis Indonesia menjadi korban keteledoran panitia penyelenggara SEA Games 2019.
Filipina lagi-lagi menunjukkan citra negatif bahwa mereka belum siap menjadi tuan rumah gelaran SEA Games 2019.
Pasalnya, Filipina kerap mendapatkan kritik tajam terkait penyelenggaraan SEA Games 2019 yang bermasalah.
Setelah permasalahan fasilitas, akomodasi, dan konsumsi, kini ajang SEA Games 2019 mengalami kendala terkait moda transportasi.
Baca Juga: Media Asing Soroti Sikap Egy Maulana Terhadap Pemain Singapura yang Hajar Kakinya
Tim bulu tangkis Indonesia menjadi korban dari kurang rapihknya kinerja panitia penyelenggara dalam mempersiapkan transportasi.
Dijadwalkan, Jonatan Christie dkk seharusnya menggelar latihan pada pukul 08.00 WIB.
Latihan tim bulu tangkis Indonesia rencananya akan berlangsung di Muntinlupa Sports Complex, Filipina, Sabtu (30/11/2019).
Baca Juga: Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Hajar Kaki Egy Maulana, Pemain Singapura Banjir Dukungan
Namun, latihan terpaksa harus diundur selama dua jam karena bus penjemputan datang terlambat.
Hal ini tentu merugikan karena perjalanan dari hotel ke lokasi latihan memakan waktu yang cukup lama.
Tim bulu tangkis setidaknya membutuhkan waktu dua jam ditambah persiapan di lapangan tempat mereka berlatih.
Baca Juga: Dua Hal yang Buat Luis Milla Tertarik Kembali Latih Timnas Indonesia
Manajer tim bulu tangkis Indonesia, Eddy Prayitno, pun meminta panitia untuk melakukan penjadwalan ulang.
"Transportasinya terlambat sampai dua jam. Otomatis jadwal latihan jadi terlambat," kata Eddy Prayitno, dilansir BolaStylo.com dari Badminton Indonesia.
"Kami akhirnya minta panitia untuk reschedule (mengatur ulang, red) jadwal latihan," ucap Eddy menambahkan.
Baca Juga: Ancaman Pembunuhan Bikin Pemain Singapura Ini Minta Maaf ke Egy Maulala Vikri
Kendala masalah transportasi tidak hanya dialami atlet Indonesia, hal itu juga dirasakan oleh kontingen dari negara lainnya.
Panitia penyelanggara SEA Games 2019 beralasan keterlambatan bus penjemput terjadi karena kendaraan digunakan sebagai persiapan upacara pembukaan SEA Games 2019.
"Bus yang disediakan akhirnya hanya dua untuk enam negara. Kapasitas bus untuk 50 orang, jadi semua atlet numpuk masuk bus," ujar Eddy.
"Kami utamakan atlet dulu. Sementara kami para ofisial dari berbagai negara menggunakan transportasi online, pesan sendiri."
"Nggak hanya latihan ini. Kami mau manajer meeting juga pesan taksi dan transportasi online sendiri-sendiri. Dari panitia tidak menyediakan."
"Ini cukup mengganggu mobilitas kami," tutur dia.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR