BolaStylo.com - Pelatih Malaysia, Ong Kim Swee mendapatkan kritikan terkait kekalahannya Malaysia dari Kamboja.
Timnas U-22 Malaysia dan pelatih Ong Kim Swee menuai kritik akibat kegagalan membawa Malaysia melaju ke semifinal SEA Games 2019.
Anak asuhan Ong Kim Swee gagal usai takluk 1-3 di pertandingan terakhir penyisihan grup SEA Games 2019.
Kegagalan Ong Kim Swee itu langsung menjadi sorotan warganet dan menuai beberapa kritik di media sosial.
Media sosial federasi Sepak Bola Malaysia dipenuhi kritik tentang permainan Malaysia yang dianggap kurang.
"Menghampakan...bukan kerana kalah tapi kerana mutu permainan macam budak sekolah," tutur salah satu netizen.
Kritikan terkait formasi pemain yang dipakai Ong juga tampaknya sempat menjadi salah satu pembahasan.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Jelang Laga Hidup Mati Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri Harapkan Hal Ini
Terkait itu, Ong Kim Swee menyatakan jika tak ada yang salah dengan formasi permainan timnya.
"Ketika kami lolos ke perempat final dan mengalahkan Korea Selatan (Asian Games 2018) tidak ada yang bertanya tentang formasi saya."
"Namun, mengapa sekarang mempermasalahkan formasi, sedangkan banyak pemain yang sama, Jadi saya rasa satu itu hanya sengaja ditimbulkan," tutur Ong.
Selain menampik isu formasi, Ong menuturkan jika kurangnya persiapan lah yang menjadi masalah bagi timnya di SEA Games 2019.
"Beberapa dari mereka bermain secara teratur dan beberapa tidak, jadi kami hanya memiliki beberapa hari setelah kualifikasi Piala Dunia untuk membuat mereka bermain bersama. Dalam situasi seperti itu kami jelas membutuhkan lebih banyak waktu."
"Coba beri tahu saya berapa lama Kamboja bersiap. Berapa Myanmar dan Filipina? Meskipun kami memiliki pemain bagus, kami harus menjaga mereka bersama untuk waktu yang lama."
"Kami tidak bisa datang dua atau tiga hari dan kemudian terus bermain dan tentu saja itu akan menjadi masalah," jelasnya.
View this post on Instagram
Source | : | Bharian.com.my |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR