BolaStylo.com - Pelatih timnas U-22 Myanmar, Velizar Popov, merasa timnya tak diuntungkan meski mendapat istirahat lebih lama dari timnas U-22 Indonesia.
Timnas U-22 Indonesia dijadwalkan menghadapi Myanmar pada semifinal SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Sabtu (7/12/2019).
Myanmar memiliki waktu empat hari istirahat lebih lama dibandingkan timnas U-22 Indonesia.
Hal itu karena Myanmar melakoni partai terakhir di fase grup pada 2 Desember 2019.
Baca Juga: Satu Kelebihan Timnas U-22 Indonesia yang Bikin Pelatih Myanmar Ketakutan
Saat itu, Myanmar sukses mengalahkan Kamboja dengan skor tipis 2-1.
Berbeda dengan timnas U-22 Indonesia, tim beralias Garuda Muda itu hanya memiliki dua hari waktu istirahat.
Saddil Ramdani cs melakoni laga terakhir pada 5 Desember saat melawan Laos.
Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Punya 1 Pemain yang Bikin Pelatih Myanmar Ketar-ketir
Namun demikian, lamanya waktu istirahat tak membuat pelatih Myanmar Velizar Popov merasa mendapat keuntungan.
Menurut Velizar Popov, setiap kontestan memiliki tingkat kelelahan yang sama karena jadwal pertandingan yang padat.
Setiap tim, kata Popov, setidaknya membutuhkan waktu satu bulan untuk memulihkan recovery pemain.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Jelang Semifinal, Vietnam Kembali Dapat Kabar Buruk
"Kami tidak mendapatkan keuntungan dari situasi itu. Semua orang yang paham di sepak bola mengetahui bahwa semua tim pasti kelelahan setelah melewati empat laga dalam seminggu," ujar Popov dikutip BolaStylo.com dari Antara News.
"Libur empat hari tidak akan menyelamatkanmu dari apapun. Seharusnya butuh sebulan untuk pemulihan, tetapi tidak bisa," tutur dia.
Namun demikian, Popov meyakini ada hal yang lebih penting daripada faktor fisik yang menjadi penentu dalam laga melawan timnas U-22 Indonesia.
"Kekuatan mental itu yang utama," ujarnya.
Source | : | Antaranews |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR