"Rasisme ada di sana, saya harus menghadapinya di hampir setiap pertandingan tandang," kata Onana.
Baca Juga: Pihak Tottenham Investigasi Kasus Rasisme Antonio Rudiger
Thank you 2019 for everything you have given us. Nobody said it would be easy and that’s why we have had to battle with all of our strength to achieve our objectives. This year showed us that you always have to believe and that anything is possible. pic.twitter.com/Jvtt5GZXTv
— Andre Onana (@AndreyOnana) December 31, 2019
"Namun saya tidak ingin membicarakan hal tersebut, karena juga sudah menjadi masa lalu."
"Saya bangga berkulit hitam, jika anda menyebut saya monyet tidak apa-apa."
"Saya tidak melihat perbedaan antara orang berkulit putih dan orang berkulit hitam."
Menurut Onana, rasisme akan selalu ada dalam pertandingan sepak bola.
Baca Juga: Tanggapan Jose Mourinho atas Rasisme Antonio Rudiger
Walaupun terdapat slogan 'say no to racism' di setiap stadion, menurut kiper Ajax itu rasisme akan sangat sulit hilang dari pertandingan sepakbola.
"Saya sudah berada di Eropa selama 12 tahun," lanjut Onana.
"Saya tinggal dan bekerja dengan orang-orang dari semua negara di dunia, dalam berbagai warna (kulit) yang tentunya berbeda."
"sebelum setiap pertandingan, selalu terdengar 'tidak untuk rasisme', namun faktanya hal itu berada dimana-mana."
"Rasisme sudah ada di sini jauh sebelum saya lahir, dan itu tidak akan hilang dengan sekejab."
Baca Juga: Rasis! AC MIlan dan AS Roma Kompak Boikot Media Asal Italia
"Suatu hari pasti itu akan berhenti, itu hanya akan membutuhkan waktu yang lama."
"Pada tahun 2017, manajer saya telah berbicara dengan klub yang tertarik dengan saya."
"Namun klub tersebut membatalkannya, karena menurut mereka para fans tidak suka dengan kiper berkulit hitam."
Onana bersyukur dirinya berada di Ajax dan mendapat dukungan penuh dari para penggemar serta rekan-rekannya satu tim.
Baca Juga: Son Heung-min Jadi Korban Rasisme, Everton Bakal Investigasi Suporter
Source | : | bolastylo.bolasport.com,parool.nl,FOXSportsAsia.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR