BolaStylo.com - Mantan pelatih Persib Bandung, Mario Gomez menjadi pelatih dengan gaji tertinggi Singo Edan sejak klub Arema FC berdiri.
Kabar mengenai resminya Mario Gomez menjadi pelatih Arema FC dibagikan oleh Media Officer klub, Sudarmadji pada Kamis (2/1/2019).
Sudarmadji menyebut jajaran pelatih Arema FC termasuk Mario Gomez di dalamnya mendapat kontrak selama 12 bulan untuk musim 2020.
Terdapat hal menarik atas dipilihnya mantan pelatih Persib Bandung dan Borneo FC itu menangani skuat Singo Edan.
Mario Gomez menjadi pelatih Arema FC dengan bayaran tertinggi sejak klub tersebut berdiri.
Baca Juga: Ambisi Stefano Cugurra dan Bali United di Liga Champions Asia 2020
Dilansir BolaStylo.com dari Kaltim Tribunnews, hal ini disampaikan langsung oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Menurut Rudy, nominal fantastis yang diberikan manajemen kepada Mario Gomez tak lepas dari kesungguhan klub mendatangkannya.
Meski tak menyebut secara pasti nominal keseluruhan, Ruddy menyebut gaji Mario Gomez tertinggi dari semua pelatih Arema FC sebelumnya.
"Kami katakan padanya bahwa kami sangat serius untuk mendatangkan dia sebagai pelatih," ucap Ruddy Widodo.
Baca Juga: 5 Potret Cantik Calon 'Mantu' Cristiano Ronaldo dari Indonesia
"Bahkan kami bisa katakan angka untuk pelatih ini sepanjang Arema berdiri, pelatih tertinggi (nilai kontrak) ya baru dia," imbuhnya.
Selain itu, Ruddy juga menyebut fakta menarik lain mengenai sosok pelatih anyar Arema FC untuk musim 2020.
Mario Gomez disebut sangat ingin tinggal di Malang karena hawanya yang sejuk.
"Dia juga sangat ingin tinggal di sini (Malang) semoga saja segala sesuatunya lancar. Awal tahun akan kami umumkan," ujar Ruddy.
Baca Juga: Bek Arsenal, Sokratis Ungkap Mikel Arteta Bawa 'Faktor X' ke Arsenal
Menurut Kompas.com, sebagai pelatih kepala tim Arema FC, Mario Gomez akan didampingi tiga asisten.
Diantaranya Kuncoro, Singgih Pitono dan Charis Yulianto.
Source | : | Kompas.com,Kaltim.tribunnews.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR