Dilansir dari Daily Mail, Gemma memulai modusnya dengan menyamar sebagai seorang anak laki-laki berusia 16 tahun.
Gemma menyembunyikan rambut panjangnya dengan topi dan menyamar sebagai seorang anak laki-laki bernama Jake Waton.
Wanita asal London itu kemudian menggunakan media sosial sebagai sarana mencari korban, ia akan mengirim pesan lewat aplikasi Whatsapp, snapchat atau langsung janjian bertemu.
Gemma berpura-pura jika ibunya telah meninggal demi meraih simpati para korbannya.
Ketika ada korban yang datang ke kamar sang ibu dan bertanya mengapa semua serba pink, Gemma akan beralasan jika itu terjadi karena sepupu perempuannya .
Gemma pintar dalam memanipulasi korbannya, ia bahkan sempat keluar bersama beberapa keluarga korban dan tak dicurigai.
Meski begitu ada salah satu keluarga korban yang sempat mencurigai prilaku Gemma yang menurut mereka mencurigakan.
Saat ditangkap, polisi bahkan sempat mengira jika Gemma adalah laki-laki.
Ketika diadili di pengadilan, salah seorang korban yang tak bisa disebutkan namanya mengaku sangat kaget dan berniat bunuh diri setelah diberi tahu jika Gemma adalah seorang perempuan.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR