Selama berada di dalam gerakan tersebut, Hakan Sukur kerap menyuarakan protes terhadap pemerintahan Erdogan.
Protes yang dilontarkan Sukur berkaitan dengan banyaknya sekolah yang dikelola Gulen Hizmet.
Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2020 - Ketika Alfian/Annisa Lolos, Ganda Putra Muda China Buat Kejutan
Pada saat yang sama yakni di tahun 2013 Hakan Sukur juga memutuskan untuk meninggalkan partai yang dipimpin oleh Erdogan.
"Saya di Ameriak Serikat, bekerja sebagai sopir Uber (taksi online) untuk mencari nafkah," ucap Hakan Sukur seperti dikutip BolaStylo.com dari Welt am Sonntag.
"Lalu teror dimulai, butik istri saya dilempari batu-baru, anak-anak saya dilecehkan di jalan," imbuhnya.
Tak sampai disitu, Hakan Sukur juga didakwa telah menghinda Erdogan melalui media sosial.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR