BolaStylo.com - Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae Yong agaknya mengerti benar risiko menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Shin Tae Yong kini berstatus sebagai pelatih Timnas Indonesia dan level usia.
Pelatih asal Korea Selatan itu menyepakati kontrak jangka panjang 4 tahun dengan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI).
Dengan kontrak panjang itu, Shin dibebani tugas berat mengembangkan sepak bola dan memperbaiki kualitas Timnas Indonesia.
Namun, dalam perjalanan menjalankan tugasnya kali ini, Shin Tae Yong rupanya mengaku sempat ketar-ketir.
Baca Juga: Setelah Skandal Perceraian yang Diwarnai Perselingkuhan, Riyad Mahrez Kini Pacari Mahasiswi
Pelatih berusia 50 tahun itu mengaku khawatir dengan sikap fanatik para pendukung Timnas Indonesia.
Shin mengatakan jika fanatisme suporter merupakan beban baginya.
"Itu (fanatisme suporter) adalah sebuah beban," ujar Shin Tae-yong seperti dikutip BolaStylo dari SuperBall.id yang melansir Sportalkorea.com.
Lebih lanjut Shin menjelaskan jika ia takut terhadap reaksi para suporter jika hasil laga tak sesuai yang diharapkan publik.
"Saya belum memainkan satupun turnamen atau laga saat ini, jadi reaksi suporter masih baik-baik saja."
"Saya khawatir bagaimana reaksi suporter nanti lewat hasil dari laga," pungkasnya.
Suporter Timnas Indonesia memang terkenal fanatik dan cukup keras.
Sebelum Shin, salah satu pelatih Timnas Indonesia yang sempat jadi korban adalah Simon McMenemy.
Di awal menangani Timnas Indonesia senior, McMenemy terlihat cukup percaya diri.
Namun, saat beberapa kali pertandingan, pelatih asing itu tak memberikan hasil menggembirakan.
McMenemy bahan meraih rentetan hasil buruk kekalahan dalam empat lawa awal Kualifikasi Piala Duni 2022.
Akhirnya, McMenemy pun mendapatkan serbuan kritik dari netizen Indonesia.
Para penggemar sepak bola Indonesia pun menyuarakan agar McMenemy dilengserkan dari kursi pelatih yang lantas disetujui oleh PSSI.
McMenemy akhirnya diganti oleh Shin Tae Yong.
View this post on Instagram
Source | : | superball |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR