BolaStylo.com - Pelatih kepala bulu tangkis Malaysia asal Indonesia, Hendrawan menyoroti faktor yang membuat atlet saat ini sulit raih posisi top.
Hendrawan merupakan salah satu mantan pebulu tangkis hebat yang dimiliki Indonesia.
Di eranya, Hendrawa sukses mempersembahkan medali perak untuk Indonesia di Olimpiade Sydney 2000.
Setelah pensiun dari kariernya sebagai pemain di dunia bulu tangkis, Hendrawan kini menggeluti profesi pelatih.
Hendrawa bahkan kini dipercaya menjabat sebagai pelatih kepala Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Sudah pernah merasakan jadi pemain dan kini menjadi pelatih, Hendrawan pun memberi saran terkait bagaimana cara menjadi seorang pemain top.
Baca Juga: Langsung Pamer Pacar Setelah 4 Bulan Ceraikan Istri, Pembalap F1 Ini Dinyinyirin Netizen
Ia menyarankan agar para peamin lebih mandiri dan berani berkorban demi kesuksesan.
Pasalnya, kesukesan pemain itu berasal dari diri mereka sendiri dan pelatih hanya bertugas membimbing dan mengantarkan.
"Semua itu datang dari diri kita sendiri, pelatih bisa mengantar kita ke satu titik, tapi sisanya harus pemain sendiri yang usaha, cari jalan sendiri. Dalam perjalanan menuju sukses, pelatih akan bimbing, kasih masukan, cerita pengalaman, tapi semua tergantung atletnya, dia yang menentukan," tutur Hendrawa sebagaimana dilansir dari BadmintonIndonesia.org.
Hendrawan sendiri mengaku ogah menjadi pelatih yang menakutkan.
"Ada pelatih yang menakutkan, tapi ingat, tidak ada pelatih yang bisa menjamin atlet menjadi juara. Saya tidak mau jadi pelatih yang ditakuti, di depan kita saja nurut, di belakang kita ya nggak dengerin," Jelasnya.
Maka dari itu, selain bimbingan terkait bulu tangkis, salah satu pelatih yang melatih Lee Chong Wei itu menanamkan nilai kehidupan pada para atletnya.
Pasalnya, tanpa karakter yang kuat seorang atlet tak akan bisa menjadi pemain top dunia.
"Karakter kuat itu adalah hal penting, banyak atlet sekarang yang nggak bisa jadi top player, karena dia tidak punya karakter yang kuat," tutup Hendrawan.
Source | : | badmintonindonesia.org |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR