BolaStylo.com - Legenda hidup balap motor, Valentino Rossi ternyata memiliki sebuah cerita yang membuatnya mampu berkarier panjang di ajang MotoGP.
Legenda hidup balap motor, Valentino Rossi telah menjalani dua dekade berkarier dalam kompetisi MotoGP sejak tahun 2002 hingga saat ini.
Tentu saja hal tersebut membuat sosok Valentino Rossi sebagai seorang pembalap profesional menjadi tidak dapat dipisahkan dari kompetisi MotoGP.
Bahkan setelah merayakan ulang tahun yang ke-41 pada Minggu (16/2/2020), belum terlihat tanda-tanda ia akan berhenti menjadi pembalap.
Meskipun kontraknya telah habis dengan Yamaha pada akhir tahun 2020, ia menyatakan jika berlomba di ajang balap masih merupakan tujuannya.
Baca Juga: Gabung Persib, Wander Luiz Ungkap Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Vietnam
Oleh karena itu, Valentino Rossi memiliki penggemar di seluruh dunia dari berbagai umur yang berbeda.
Sejak melakukan debut mulai dari kelas 125cc pada 1996, secara keseluruhan Rossi sudah melakoni 402 balapan di kejuaraan dunia.
Pada ajang MotoGP, pembalap berjuluk The Doctor itu telah mencatatkan 310 ajang balap.
Tentunya, banyak yang bertanya-tanya, apa yang membuat Rossi mampu bertahan untuk membalap selama ini.
Baca Juga: Tak Terima Kalah, Liverpool Sindir Selebrasi Atletico Madrid
Jika dilihat dalam Film Dokumenter Hitting The Apex (2015), Rossi mengungkapkan sebuah cerita pada masa kecilnya yang membuatnya mampu berkarier panjang di MotoGP.
Ia mengaku bahwa dirinya bukanlah pembalap yang agresif dalam mengambil resiko.
Hal tesebut dipelajarinya dari insiden kecelakaan parah yang dialami sang ayah, Graziano Rossi yang membuatnya trauma untuk agresif dan bermain penuh resiko.
"Saya tumbuh besar dan belajar dari dia (Graziano), tentunya seorang anak belajar dari kesalahan ayahnya," ungkap Valentino Rossi dalam Film Dokumenter itu.
Baca Juga: Frustrasi Tak Punya Andalan Lini Depan, Mourinho Siap Lakukan Hal Ini
"Memori buruk, banyak kecelakaan, banyak cedera, itu menakutkan karena dia ayah saya," imbuhnya.
Sang ayah, Graziano Rossi pernah merasakan kerasnya grand prix balap motor.
Ketika menjadi seorang pembalap, Graziano terbilang cukup sukses karena mampu melakoni beberapa musim di kelas utama 500cc pada kurun waktu 1977 sampai tahun 1982.
Namun naasnya, kariernya tak bertahan lama, pasalnya pada ajang tahun 1982 ia mengalami kecelakaan tragis yang hampir merenggut nyawanya.
Usai pulih cedera, ia memutuskan pensiun dan hijrah ke balap reli.
Baca Juga: Sosok Pengganti Indra Sjafri sebagai Asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR