Semua itu diamati saksama oleh Shin, mantan pelatih timnas Korsel di Piala Dunia Rusia 2018.
Dalam latihan tersebut, Shin menginstruksikan pemain mengawali program dengan melakukan sentuhan kombinasi satu-dua.
Baca Juga: Media Singapura Heran Indra Sjafri Ditunjuk sebagai Direktur Teknik PSSI
Pemain harus melakukannya bergantian dan terus berpindah tempat. Ternyata operan mereka masih semrawut.
Kontrol bola mereka pun tidak jarang kurang "lengket" sehingga ada beberapa pemain yang mencoba menahan bola karena takut kontrolnya kurang baik.
Hal itu membuat aliran bola justru melambat. Padahal, Shin meminta bola dioper cepat.
Baca Juga: Media Serbia: Witan Sulaiman Lebih Populer Ketimbang 2 Klub Juara Eropa
Alhasil, Shin Tae-yong pun menghentikan latihan sejenak sekaligus memberi koreksi para pemain timnas Indonesia melalui penerjemahnya, Jeong Seok-seo.
"Kalian ini mengoper (bola) saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini," kata Shin Tae-yong.
"Kalian ini, kan, pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?" ujar mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR