BolaStylo.com - Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo sukses cetak rekor di Liga Italia disaat dirinya disebut menjadi biang finansial Si Nyonya Tua merugi.
Cristiano Ronaldo mengukir sejarah di Liga Italia di saat dirinya dikabarkan menjadi salah satu biang kerok yang membuat keuangan Juventus merugi.
Rekor yang dicetak Cristiano Ronaldo hadir kala sang pemain membela Juventus dalam lanjutan Liga Italia Serie A pekan ke-25 melawan SPAL, Minggu (23/2/2020).
Berlaga di Stadion Paolo Mazza, Juventus sukses mengalahkan tim tuan rumah dengan skor akhir 1-2.
Satu dari dua gol milik Juventus dilesakkan oleh Cristiano Ronaldo pada menit ke-39 babak pertama.
Baca Juga: Bagi Juergen Klopp, Liverpool Itu Ibarat Istrinya! Kok Bisa?
Sementara gol kedua Juventus dicetak oleh mantan gelandang andalan Arsenal, Aaron Ramsey, menit ke-60.
Satu gol balasan tim tuan rumah berhasil dilesakkan di menit ke-69 melalui titik penalti yang dieksekusi oleh Andrea Petagna.
Opta Paolo melaporkan gol Cristiano Ronaldo ke gawang SPAL membawa sang kapten timnas Portugal mengukir sejarah.
Ronaldo menyamai dua pemain lain yang bisa membukukan gol dalam 11 partai beruntun di sepanjang sejarah Serie A.
Baca Juga: Pesan Aji Santoso untuk Bonek Ketika Dukung Persebaya di Liga 1 2020
Yakni Gabriel Omar Batistuta (1994-1995) dan Fabio Quagliarella (2018-2019), Ronaldo total mengumpulkan 21 gol dari 21 penampilan di Serie A.
Ronaldo total berhasil mencetak 21 gol dari 21 laga bersama Juventus di Serie A.
Liga Italia musim ini, Cristiano Ronaldo hanya pernah vakum menceploskan gol dalam tiga pertandingan beruntun.
Momen itu terjadi di pekan ke-11 hingga 13, yakni di saat Juventus menghadapi Torino dan AC Milan serta saat dirinya absen karena cedera lutut.
Baca Juga: 6 Cara Efektif yang Bisa Membantu Hentikan Hobi Cicipi Makanan Manis
Terlepas dari rekor tersebut, Cristiano Ronaldo disebut sebagai salah satu biang kerok meruginya keuangan Juventus musim ini.
Dilansir BolaStylo.com dari TuttoSport, dewan direksi Juventus telah menerbitkan laporan keuangan setengah tahun pada 31 Desember 2019 lalu.
Menariknya, laporan tersebut memperlihatkan kerugian yang harus dialami Juventus.
"Paruh pertama tahun keuangan 2019/2020 berakhir dengan kerugian 50,3 juta euro yang menyoroti perubahan negatif sebesar 57,8 juta euro dibandingkan dengan laba 7,5 juta euro pada periode yang sama tahun sebelumnya" bunyi laporan.
Baca Juga: Jelang Wilder Vs Fury, Mike Tyson Dibuat Gigit Jari Karena Hal Ini
Kerugian tersebut disebabkan kalender pertandingan, di mana saat melakoni paruh pertama kompetisi, Juventus memainkan laga kandang lebih sedikit.
Selain itu juga banyak pemain baru yang memiliki gaji di atas pemain lama, yang tentunya termasuk dalam kategori mahal.
Menurut situs Transfermarkt, Juventus menghabiskan 201 juta pound atau setara Rp3,5 triliun untuk pembelian pemain pada tahun lalu..
Utang keuangan bersih pada 31 Desember 2019 berjumlah 463,6 juta euro pada 30 Juni 2019.
Terjadi peningkatan sebanyak 136,7 juta euro, hal ini disebabkan oleh pengumpulan modal yang hampir tidak terpisahkan.
Menurut laporan Bloomberg, salah seorang analis menyebut sisi finansial klub tidak akan mencapai titik balik modal, jika kontrak Cristiano Ronaldo belum berakhir.
Baca Juga: Loris Karius Berpeluang Balik ke Anfield, Fan Liverpool Setuju?
Kondisi tersebut jika dibiarkan akan berdampak pada tim yang tidak dapat membeli pemain bintang hingga tahun 2023.
"Strategi ini terbukti sangat menuntut, baik dari segi biaya maupun investasi," tulis Marco Baccaglio, seorang analis di pialang Perancis Kepler Cheuvreux SA.
"Di sisi lain, perbaikan daftar klub memicu pertumbuhan pendapatan yang "masih jauh dari selesai.
"Pendapatan inti dapat tumbuh sebesar 30% setiap tahun begitu kinerja atletik saat ini, relevansi media sosial, dan nilai tim tercermin dalam fundamental," imbuhnya.
Baca Juga: Lionel Messi Kembali Kritik Abidal, Konflik di Barcelona Makin Panas?
Masalah ini juga berdampak pada saham Juventus yang turun sebanyak 1,1 persen, pasca Si Nyonya Tua memastikan lolos ke perempat final Coppa Italia.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR