Penyerang yang saat kejadian itu masih berusia 22 tahun itu diketahui mendapatkan sebuah panggilan telfon perihal kabar kematian sang ayah.
Adriano mendapati kabar jika sang ayah telah meninggal dunia akibat kondisi kesehatan yang memang sebelumnya telah lemah.
"Dia mendapatkan telfon dari Brasil 'Adri ayah telah meninggal dunia'," kenang legenda Inter Milan, Javier Zanetti.
Zanetti lantas menuturkan betapa menyedihkannya kondisi Adriano saat itu.
"Aku melihatnya di ruangannya, dia membuang ponsel dan mulai berteriak, kalian tidak bisa membanyangkan bagaimana dia teriakannya, aku bahkan merinding hari itu," tutur Zanetti.
Setelah teriakan kesedihan itu, Adriano kehilangan semangatnya dalam bermain bola.
Zanetti menceritakan jika Adriano yang biasanya kerap mencetak gol berubah sejak kabar kematian sang ayah yang diterimanya.
"Dia terus bermain bola, mencetak gol dan menunjuk ke langit yang didedikasikannya untuk sang ayah. Tapi, setelah panggilan telfon tersebut tidak ada yang sama lagi," cerita Zanetti.
"Ivan Cordoba menghabiskan semalam dengannya dan berkata 'Adri kamu adalah perpaduan Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic, sadarkah kamu bahwa kamu bisa menjadi pemain terbaik yang pernah ada?" lanjut cerita Zanetti.
Sayangnya, meski dimotivasi begitu, Adri tampak sudah kehilangan semangatnya dan menjawab.
"Kematian ayahku meninggalkan kekosongan besar dalam diriku," tutur Adriano.
Setelah itu, Adriano rupanya mulai gemar minum-minum.
Ia bahkan sempat datang ke pelatihan dalam kondisi mabuk.
Source | : | Sportbible |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR