BolaStylo.com - Hantavirus yang menewaskan seorang pria di China memicu kekhawatiran masyarakat di tengah pandemi virus corona.
Pada Senin (23/3/2020), otoritas distrik Ningshan, Provinsi Shaanxi memberi kabar bahwa ada seorang pria yang tewas di dalam bus.
Namun, pria tersebut tewas bukan karena terjangkit virus corona, melainkan terinfeksi hantavirus atau virus hanta.
Sebuah laporan dari China Globa Times menyebut bahwa pria asal Yunnan itu tewas di dalam bus dalam perjalanan pulang menuju Provinsi Shandong.
Baca Juga: Pria China Tewas karena Hantavirus, Kenali Gejala, Proses Penularan, hingga Vaksinasi
Munculnya hantavirus tentu menimbulkan kekhawatiran bagi masyaakat di dunia lantaran kasus virus corona atau Covid-19 hingga kini belum mampu di atasi.
Namun, hantavirus kabarnya tak seganas virus corona yang bisa menular antar-manusia.
Berdasarkan Pusat Penangan dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada empat jenis tikus yang menularkan hantavirus kepada manusia.
Baca Juga: Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia, Persija Jakarta Kirim Ucapan Belasungkawa
1. Tikus kapas (Sigmodon hispidus)
Morning #mammalwatching: Sigmodon hispidus in a trap pic.twitter.com/jIyVf2B8Zo
— Jessica Light (@je_light) July 10, 2014
Tikus jenis ini ditemukan di AS tenggara dan merambah ke Amerika Tengah dan Selatan.
Hewan pengerat yang bertubuh lebih besar daripada tikus rusa ini juga khas dengan ukuran tubuh berkisar 5-7 inci atau sekitar 12,5-18 cm dan panjang ekor sekitar 7,5-10 cm.
Baca Juga: 4 Pemain Persib Paling Berjasa Kala Wander Luiz Garang di Liga 1 2020
Selain itu, Sigmodon hispidus memiliki bulu lebih panjang dan kasar dan bewarna keabu-abuan, atau hitam keabu-abuan.
Jenis virus yang ada dalam tikus berhabitat di semak belukar dan rumput tinggi ini adalah virus Black Creek Canal (BCCV).
2. Tikus rusa (Peromyscus maniculatus)
Successful morning number two of trapping! These are two of the most common species we catch at Oceano: Deer mouse (Peromyscus maniculatus) on the left and a CA mouse (Peromyscus californicus) on the right. pic.twitter.com/y9N7mFoI2z
— Joshua_Willems (@JoshuaWillems2) December 18, 2019
Tikus ini memiliki ciri mata dan telinga besar dan kepala serta tubuhnya berukuran sekitar 2-3 cm (untuk ukuran kepala), sementara untuk ukuran badan sekitar 5-7,5 cm.
Tikus yang panjang ekornya berkisar 5-7,5 cm ini umumnya memiliki warna abu-abu hingga cokelat kemerahan dan ekornya memiliki sisi putih yang tampak jelas.
Jenis hantavirus dari tikus yang bisa ditemukan seluruh Amerika Utara dan gurun ini yakni Sin Nombre (SNV).
3. Tikus beras (Oryzomys palustris)
Oryzomys palustrishttps://t.co/Ou1m9K2T3z pic.twitter.com/JNRfcyOdM5
— animals (@animalbots) November 24, 2016
Jenis tikus ketiga yang membawa hantavirus yakni tikus beras atau Oryzomys palustris.
Tikus ini memiliki postur tubuh lebih kecil jika dibandingkan dengan tikus kapas dengan panjang kepala 7,5-15 cm dan panjang ekor 10-18 cm.
Tikus beras memiliki ekor yang sangat panjang daripada empat jenis tikus pembawa hantavirus lainnya.
Baca Juga: Perangi Corona, Barcelona Pinjamkan Camp Nou untuk Pasien Covid-19
Selain itu, tikus ini memiliki bulu pendek, lembut, warna kecokelatan, serta kaki berwarna keputih-putihan.
Tikus yang banyak ditemukan di AS Tenggara dan Amerika Tengah ini membawa hantavirus bernama Bayou (BAYV).
4. Tikus putih (Peromyscus leucopus)
Small rodents like bank voles (Myodes glareolus, left) and white-footed mice (Peromyscus leucopus, right) can be great at infecting larval Ixodes ticks with Borrelia. Check out the poor infested ear of the little guy on the left!
P. leucopus: Wiki Commons
— This Podcast Will Kill You (@tpwky) September 10, 2019
M. glareolus: E Welsh pic.twitter.com/BulS45nops
Jenis tikus lain yang menjadi sumber atau pembawa hantavirus yakni tikus putih atau Peromyscus leucopus.
Tikus ini memiliki ciri yang serupa dengan tikus rusa, dan normalnya mempunyai ekor dengan panjang 5-10 cm.
Sementara, bulu-bulu dari tikus putih berwarna pucat dan ada beberapa berwarna cokelat kemerahan dengan kaki berwarna putih.
Baca Juga: Gara-Gara Virus Corona, Nasib Lin Dan di Olimpiade Tokyo 2020 di Ujung Tanduk
Tikus ini memiliki jenis virus bernama virus New York (NYV).
Mereka banyak ditemukan di seluruh Inggris Baru bagian selatan dan Atlantik tengah dan negara bagian selatan, negara bagian barata tengah dan barat, Meksiko.
Selain itu itu, tikus putih juga menyukai daerah berhutan dan semak-semak, meskipun terkadang mereka akan menghuni lebih banyak tanah yang terbuka.
Meski CDC menyatakan hantavirus tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia, kabarnya penularan antar-manusia pernah didokumentasikan di Chili dan Argentina.
Baca Juga: Pengakuan Eks Man United Bertahan Hidup di Pusat Penyebaran Corona
Penularan ini terjadi pada orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus Andes.
Umumnya orang yang terinfeksi hantavirus adalah mereka yang di daerah pedesaan, hutan, dan ladang pertanian.
Cara efektif untuk mencegah hantavirus adalah dengan melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Begini Jadinya Jika Mike Tyson Jadi Wasit MMA, Masih Terlihat Mengintimidasi!
Kabarnya, beberapa negara sudah mengembangkan vaksin multivalent rekombinan yang terdiri dari beberapa strain/serotype yang dapat mencegah infeksi hantavirus.
Vaksin ini diketahui berasal dari jaringan ginjal garbil dan hamster yang saat ini banyak diproduksi.
Sementara itu, di China dan Korea, pemberian vaksin hantavirus dapat menurunkan kasus infeksi pada manusia secara drastis.
View this post on Instagram
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR