Meski demikian, Kepala Virologi Universitas Hong Kong, Dr Malik Peiris tetap mewanti-wanti setiap orang tua untuk mengawasi si buah hatinya.
Dalam penelitiannya yang mengembangkan tes diagnostik covid-19, Dr Malik mengungkapkan bahwa bayi dan anak tetap bisa terinfeksi dengan resiko yang sangat
rendah.
"Dugaan saya adalah orang yang lebih muda tetap bisa terinfeksi, tetapi mereka mendapatkan risiko yang relatif lebih ringan,” ungkap Dr Malik dilansir BolaStylo.com dari New York Times.
Menurutnya, gejala terinfeksi covid-19 yang ditunjukan oleh anak-anak pada umumnya ditunjukan secara ringan saja.
Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, 2 Negara Eropa Berlakukan Larangan Ciuman
Anak-anak di bawah usia 12 tahun memiliki kemungkinan lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit atau membutuhkan oksigen atau perawatan lain.
Para peneliti menemukan anak-anak di atas usia 12 memiliki gejala seperti orang dewasa.
Bukan hal yang aneh jika virus hanya memicu infeksi ringan pada anak-anak dan penyakit yang jauh lebih parah pada orang dewasa.
Oleh karena itu, ia tetap menyarankan setiap orang tua untuk menjaga anak-anak mereka supaya tidak menulari bapak ibunya sendiri, yang lebih rentan terinfeksi covid-19.
Baca Juga: Jangan Asal! Penggunaan Hand Sanitizer Bagi Perokok Ternyata Bisa Berbahaya
Source | : | New York Times,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR