BolaStylo.com - Pasien positif virus corona atau COVID-19 ternyata bisa berada dalam kondisi kritis lebih tinggi jika juga mengalami obesitas.
Seseorang dengan kondisi medis seperti diabetes, penyakit ginjal, masalah paru-paru, penyakit jantung, penyakit pernapasan kronis berisiko tinggi mengalami gejala virus corona atau COVID-19.
Hal tersebut dibuktikan lewat banyak penelitian, ditambah dengan virus corona ternyata bisa lebih buruk pada seseorang yang mengalami obesitas.
Menurut World Obesity Federation, pasien positif virus corona atau COVID-19 yang obesitas secara signifikan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi kritis.
Obesitas berdampak pada sistem kekebalan yang melemah dan adanya peningkatan peradangan yang membuat sistem imun tubuh sulit melawan kuman.
Baca Juga: Soal Pemotongan Gaji di Barcelona, Lionel Messi Disamakan dengan Sosok Ini
Kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi lain, di antaranya diabetes, metabolisme lambat, sleep apnea, penyakit jantung dan stroke.
Seseorang dapat dikatakan termasuk dalam kondisi obesitas jika indeks massa tubuh (BMI) antara 25-29,9 dan BMI antara 30-39,9 menurut National Health Service (NHS).
Obesitas yang dialami seseorang juga membuat tekanan berlebih pada paru-paru, hal ini bisa meningkatkan risiko terburuk yang diakibatkan virus corona.
Dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com, angka obesitas sangat tinggi di seluruh dunia, presentase yang ada diperkirakan menambah tinggi risiko penularan virus corona.
Source | : | Kompas.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR