"Sebenarnya saya minta kompetisi ini dihentikan saja, karena keselamatan lebih penting dibandingkan segalanya," kata Yudhi, dikutip BolaStylo.com dari Warta Kota.
"Tunggu sampai semua ini selesai terlebih dahulu baru kembali jalankan kompetisi kembali," ujarnya.
Baca Juga: Moncer di Persib, Geoffrey Castillion Bongkar Rahasia Duet Bareng Wander Luiz
Namun, kata Yudhi, penundaan kompetisi membuat timnya mengalami kerugian.
Klub beralias The Volcano itu kini rugi karena tidak memiliki pemasukan.
Padahal, Cilegon United harus memberikan hak dan kewajiban semua anggota mereka sebagai seorang pesepak bola profesional.
Baca Juga: Kisah Eks Pemain Asing Persib Bandung, Pernah Jadi Tukang Kebun hingga Supir Bus
"Jujur saja, saya sudah rugi banyak. Tidak ada pertandingan di bulan Maret tapi saya harus bayar gaji 75 persen kepada pemain," ucap Yudhi.
"Belum lagi bayar gaji 25 persen sampai Juni nanti. Bisa bangkrut tim ini karena tidak ada pemasukan dari pertandingan," tutur dia.
Meski timnya tak mendapat pemasukan, Yudhi mengatakan bahwa manajemen Cilegon United berupaya memberikan hak pelatih, pemain, dan ofisial.
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR