BolaStylo.com - Mantan pemain Persija Jakarta, Luis Simoes merupakan pemain asing pertama yang direkrut Persib Bandung di kancah sepak bola Indonesia.
Pemain asal Timor Leste, Luis Simoes menjadi pemain asing pertama Persib Bandung di kompetisi sepak bola Indonesia.
Buku sejarah Persib Bandung sebenarnya mencatat bahwa pemain asing pertama mereka adalah kuartet Polandia yang didatangkan pada tahun 2003.
Para pemain tersebut di antaranya adalah Maciej Dolega, Piotr Orlinski, Mariusz Mucharski, dan Pavel Bocjian.
Namun fakta menunjukkan di tahun 2001, Persib Bandung sudah memiliki pemain asing pertama yang merupakan mantan pemain Persija Jakarta asal Timor Leste.
Baca Juga: Pesan Andi Darussalam Usai Positif Virus Corona Tanpa Alami Gejala
Mengawali karier di Gumarang FC yang merupakan tim internal Persija Jakarta di tahun 1995, Luis Simoes mencoba peruntungannya bersama skuat Macan Kemayoran.
Bersama Miro Baldo Bento, dirinya langsung masuk ke tim utama klub pada tahun tersebut.
Karier Luis Simoes bersama Persija hingga tahun 1997, ia kemudian melanjutkan karier di Persijatim Jakarta Timur.
Di tahun 2000, Luis terpaksa angkat kaki dari klub tersebut karena krisis yang dialami Persijatim dan performa buruk di kancah Liga Indonesia.
Baca Juga: Beda Hasil Tes, Asisten Pelatih Timnas Indonesia Kini Negatif Virus Corona
Akan tetapi, inilah awal mula Luis Simoes bertemu dengan Persib Bandung dan takdir yang membuatnya bermain untuk Maung Bandung.
Bermula saat dirinya kebingungan mencari klub, melalui Tabloid Bola, Luis membaca berita bahwa Persib Bandung tengah membutuhkan pemain berposisi bek sayap.
Tanpa pikir panjang, Luis Simoes pun mencoba peruntungan dengan pergi ke Bandung dan bertemu dengan Indra Tohir yang pada saat itu menjadi pelatih Persib.
Simoes mengaku saat itu ia diterima oleh Indra Tohir, ia pun akhirnya turut berlatih bersama Persib memakai jasa sang pemain untuk berlaga di Liga Indonesia edisi 2001.
Baca Juga: Bintang Manchester United Takut Mati Jika Zlatan Ibrahimovic Serius
Ia pun merasa beruntung dapat bermain dengan pemain dengan nama besar yang membela klub kebanggaan masyarakat Kota Kembang ini.
"Saya waktu itu bermain bersama Anwar Sanusi, Herrrie 'Jose' Setiawan, Yusuf Bachtiar, Sujana, Yaris Riyadi, Dadang Hidayat, Aceng Juanda, Suwita Patha, Supriyono Prima," ucapnya saat dihubungi oleh Bolasport.com.
"Senang bisa bermain bersama mereka karena mereka adalah pemain hebat dengan nama besarnya pada masa itu," imbuhnya.
Di tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan memutuskan untuk mendirikan negara sendiri, kini dikenal dengan nama Timor Leste.
Baca Juga: Ibunda Pep Guardiola Meninggal Dunia Setelah Tertular Virus Corona
Hal itulah yang menjadi dasar mengapa Luis Simoes dapat disebut sebagai pemain asing pertama milik Persib Bandung.
Ditambah, Luis juga bukan seorang naturalisasi karena kewarganegaraanya pada saat itu masih Timor Leste.
Luis Simoes menjadi salah satu yang pro kepada kemerdekaan Timor Timur dari Indonesia dan berpindah kewarganegaraan.
Namun demikian, PSSI saat itu dibuang sedikit bingung dengan status pemain yang berasal dari Timor Leste atau Timor Timur.
Baca Juga: Legenda Liverpool Sarankan Tim Raksasa Liga Inggris Gaet Jack Grealish
"Saat itu dalam pendaftaran di liga, saya masih dimintai KTP Indonesia, tetapi saat itu Timor Timur sudah bukan bagian dari Indonesia." ujar Luis.
"Saya merasa saya sudah orang Timor Leste karena saya pro kemerdekaan Timor Timur dan sudah bukan warga negara Indonesia lagi," imbuhnya.
Hal ini pula yang membuat Simoes masih dianggap sebagai pemain lokal Indonesia, padahal fakta mencatat bahwa dia bukan warga negara Indonesia.
Luis Simoes hanya bertahan selama satu musim bersama Maung Bandung, setelah itu ia kembali ke negara asal dan memutuskan pensiun di usia 27 tahun.
Baca Juga: Putri Floyd Mayweather Ditahan Polisi Usai Tusuk Selingkuhan Tunangannya
Meskipun pada saat itu ia masih menginginkan menjadi pemain Persib, namun kondisi yang tidak mendukung hingga membuat Simoes mengambil keputusan berat tersebut.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR