BolaStylo.com - Publik Indonesia dikagetkan dengan berita meninggalnya salah satu musisi Tanah Air, Glenn Fredly, Rabu (8/4/2020).
Salah satu penyebab meninggalnya Glenn Fredly adalah penyekit radang selaput otak atau meningitis.
Penyakit meningitis biasanya disebabkan oleh virus dan bakteri.
Dilansir BolaSport.com dari Kompas.com berikut lima jenis meningitis:
1. Meningitis jamur
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur Cryptococcus dan menjadi salah satu radang selaput otak yang langka.
Jenis biasanya menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah namun tidak menular.
2. Meningitis parasit
Jenis ini biasanya sangat langka tapi cukup berbahaya karena mengancam jiwa.
Meningitis parasit disebabkan oleh nfeksi amuba mikroskopis, Naegleria fowleri.
Baca Juga: Liew Daren Akui Pernah Tak Doyan Makan Hingga Merasa Dihantui Berbulan-bulan Gara-gara Hal Ini
Parasit bisa memasuki tubuh melalui hidung dan biasa dijumpai pada danau atau sungan yang terkontaminasu.
Janis meningitis ini juga tidak menular.
3. Meningitis non-infeksi
Orang dengan meningitis umumnya bukan karena infeksi jamur, bakteri, ataupun virus.
Penyakit tersebut timbul karena adanya cedera kepala atau operasi otak.
Selain itu bisa jga disebabkan obat-obatan seperti lupus atau kanker.
Ini sebabnya meningitis non-infeksi tidak menular.
4. Meningitis virus
Meningitis jenis ini adalah yang paling umum, namun biasanya tidak berbahaya.
Penyebab penyakit ini adalah Enterovirus yang menyebar melalui kontak langsung sepertu air liur, lendir hidung dan feses.
Virus ini bisa menyebar melalui batuk dan bersin.
Sedang untuk meningitis yang disebabkan arbovirus bisa ditularkan melalui serangka seperti nyamuk dan kutu.
Baca Juga: Begini Reaksi Pemain persib Saat Tau Gajinya Kini Tinggal 25 Persen
Infeksi jenis ini biasa terjadi saat musim panas atau awal musim gugur.
5. Meningitis bakteri
Ini adalah radang selaput otak yang sangat serius dan bisa mengancam jiwa.
Penyebabnya adalah bakteri Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae, yang mana bisa menular.
Bakteri ini sebenarnya tidak bisa bertahan lama di luar tubuh inang tapi kontak berkepajangan dengan penderita bisa berisiko tertular.
Beberpa orang memiliki bakteri ini pada tenggorokan atau hidung.
Meskipun si inang tidak sakit namun memiliki potensi untuk menularkan.
WHO mengatakan jika masa inkubasi bakteri ini ada dua hingga sepuluh hari.
Tak heran jika ini menjadi masalah di tempat-tempat seperti sekolah, tempat penitipan anak, dan asrama perguruan tinggi.
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rara Ayu Sekar Langit |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR