BolaStylo.com - Para Fans sepak bola di Belarusia tampaknya tak kenal takut dengan wabah virus corona yang tengah mengancam dunia.
Saat ini hampir seluruh negara di dunia tengah berjuang menghentikan dan menegah penyebaran wabah virus corona di negaranya masing-masing.
Pasalnya, virus corona memiliki penyebaran cepat, berpotensi mengancam nyawa manusia dan belum ada obat maupun vaksinnya.
Virus corona diketahui mudah berpindah lewat kontak fisik dalam jarak dekat seperti bersalaman, berpelukan, berkerumun, dll.
Baca Juga: 5 Pesepak Bola yang Alami Penurunan Nilai Pasar Paling Drastis di Liga Inggris Musim Ini
Hal itu membuat banyak negara melarang berlangsungnya segala kegiatan yang membuat masyarakat berkerumun, salah satunya pertandingan sepak bola.
Liga-liga di berbagai negara seperti Inggris, Spanyol hingga Indonesia memilih mengambil jeda sejenak hingga keadaan lebih baik.
Namun, hal itu tak berlaku di sebuah negara di Eropa Timur, Belarus.
Belarusia adalah satu-satunya negara di Eropa yang masih memainkan liga sepak bola nasional mereka di tengah pandemi virus corona.
Bahkan, baru-baru ini 1000 lebih fans tetap datang menghadiri pertandingan antara FC Dynamo Brest kontra Isloch Minsk.
Selain itu, para penonton juga dilaporkan masih mendatangi pertandingan lainnnya di akhir pekan lalu.
Sayangnya, hanya sedikit dari para penonton sepak bola itu yang menggunakan masker.
Mereka dengan bandelnya tetap keluar tanpa perlindungan, bersorak dan berpelukan selayaknya kondisi normal, padahal kini mereka tengah diintai oleh pandemi.
Padahal, di Belarusia sendiri kini telah ditemukan 2.919 kasus dengan 29 kematian akibat virus corona.
Hal ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pihak berwenang di Belarusia untuk memperkenalkan langkah-langkah yang lebih ketat dalam menangani virus corona.
Sementara itu, presiden Belarusia, Alexander Lukashenko sendiri menolak penguncian ketat (lockdown) dan meminta warganya untuk meminum vodka dan melakukan sauna untuk menolak virus corona.
Lukashenko menepis kekhawatiran tentang virus sebagai "psikosis" dan mengatakan lebih penting untuk menjaga ekonomi berjalan.
Di sisi lain, ada beberapa masyarakat yang khawatir dan meminta untuk memboikot pertandingan karena pandemi virus corona.
Source | : | the star |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR