BolaStylo.com - Petinju legendaris dunia, Mike Tyson tampaknya memang cuma bisa dijinakkan oleh satu orang yakni Muhammad Ali.
Hal itu dibuktikan dalam sebuah video yang merekam bagaimana Mike Tyson yang seperti macan di lapangan bisa berubah bak kucing manis di depan Muhammad Ali.
Kejadian itu terjadi dalam sebuah pertarungan bertahun-tahun silam ketika Mike Tyson masih aktif di dunia tinju.
Sudah jadi rahasia umum, jika Mike Tyson adalah orang yang berbahaya baik di atas ring maupun ketika di ruang ganti.
Mike Tyson seolah memancarkan aura berbahaya sebelum pertandingan ketika berada di ruang ganti.
Kondisi itu membuat tak ada orang yang berani menganggu Mike Tyson tepat sebelum pertarungan.
Tapi, aturan itu tak berlaku bagi Muhammad Ali.
Petinju legendaris senior Mike Tyson itu justru melakukan hal sebaliknya.
Ali yang saat itu terkena Parkinson dengan berani menganggu Mike Tyson.
Ali secara mengejutkan datang mengunjungi Tyson, petinju legendaris itu memegang tangan Tyson dan mengarahkan telapak tangannya ke bagian wajahnya.
Melihat hal itu, Tyson yang biasanya garang justru tampak santai dan malah mengalungkan tangannya di belakang Ali.
Tyson dengan santai merangkul Ali dan mengambil foto, sementara petinju berjuluk 'The Greatest' itu malah meletakkan dua jarinya di belakang kepala Tyson dan tersenyum.
Ali memang sosok yang sangat dihormati oleh Mike Tyson.
Mengingat, Muhammad Ali adalah idolanya sejak muda, Tyson remaja bahkan pernah menangis saat melihat kekalahan Ali.
Meski telah sukses dan kini jadi legenda sekalipun, Tyson tak pernah mengendurkan penghormatannya pada Ali.
Beberapa waktu lalu, ada simulasi pertarungan antara dirinya dan Ali, hasil pertarungan fantasi itu menunjukkan jika Tyson lebih unggul dari Ali.
Tapi, petarung yang dikenal buas itu tak mengakui hasil pertarungan fantasi tersebut.
Tyson menyatakan jika ia tak akan pernah menang dari Ali dalam pertarungan yang nyata.
Bagi Tyson, Ali tetaplah idola dan petinju terbaik yang dikenalnya.
Source | : | Sportbible |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR