BolaStylo.com - Lika-liku perjalanan Pele di lapangan hijau terangkum dalam film berjudul Pele: Birth of A Legend.
Striker legendaris timnas Brasil, Edson Arantes do Nascimento alias Pele, merupakan sosok bintang besar semasa aktif sebagai pesepak bola.
Pele pernah menjuarai Piala Dunia sebanayak tiga kali saat masih menjadi bagian timnas Brasil.
Trofi Piala Dunia pertama diraih Pele pad 1958 saat ia melesakkan enam gol.
Baca Juga: Pesan Menyentuh dari Pele untuk Diego Maradona yang Baru Saja Alami Pendarahan Perut
Empat tahun berselang, Pele yang mempersembahkan satu gol kembali membawa timnas Brasil merengkuh trofi Piala Dunia.
Pada 1970, Pele bersama timnas Brasil kembali membawa pulang trofi Piala Dunia.
Empat gol yang dilesakkan Pele saat itu membuatnya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik turnamen.
Baca Juga: Satu Sosok yang Tak Bisa Dikalahkan Pele, Bukan Ronaldo Apalagi Messi
Jauh sebelum menjadi pesepak bola top dunia, Pele ternyata memiliki perjalanan karier yang luar biasa.
Semua perjalanan karier Pele dalam dunia sepak bola dikemas dalam film berjudul Pele: Birth of A Legend.
Dalam film ini, dikisahkan awal mula Pele berhasil mewujudkan cita-citanya sebagai pesepak bola.
"I was born to play football." - Edson Arantes do Nascimento a.k.a. @Pele #PeleFilm pic.twitter.com/Tly4XzAzti
— Pelé Film (@PeleFilm) June 25, 2014
Semua berawal dari kehidupan Pele di kawasan kumuh yang terletak di Brasil.
Kerasnya hidup di lingkungan kumuh membuat Pele menjadi sosok bocah tangguh pekerja keras.
Dengan kondisi lingkungan terbatas karena jarak rumah yang berhimpitan, Pele dan rekan-rekannya kerap kali bermain bola bersama.
Baca Juga: Tanpa Sosok Ini Mike Tyson Hanya Bocah Berandalan di Apartemen Kumuh
Saat itu, Pele hanya memiliki bola usang untuk bermain sbola bersama teman-temannya.
Pele kecil memang dilatih menjadi sosok pekerja keras sejak dini.
Ia ikut bekerja bersama sang ayah demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Tragis Putri Mike Tyson yang Tewas Terjerat Kabel Treadmill
Di luar itu, Pele masih berlatih sepak bola bahkan mengikuti sebuah pertandingan.
Titik balik kehidupan Pele terjadi ketika ia bertanding melawan tim sepak bola yang diisi pemain kaya.
Pele dan tim yang saat itu hanya memakai seragam butut dan tak punya sepatu, menunjukkan bakat mereka dalam mengolah si kuit bundar.
Baca Juga: Bukan Neymar, Legenda Brasil Pilih Pesepak Bola Berskill Lengkap Versinya
Skill yang ditunjukkan tim Pele mengantarkan mereka ke babak final turnamen.
Namun, tim Pele kalah karena dituduh melakukan kecurangan oleh skuad si kaya.
Pele sempat frustrasi setelah timnya kalah karena tuduhan tersebut.
During his career, @Pele scored a total of 541 league goals, a world record that stands to this day #Legend #PeleFilm pic.twitter.com/8zy5qrL582
— Pelé Film (@PeleFilm) August 19, 2014
Beruntung, ayah Pele tak kehilangan akal mengembalikan semangat sang anak dengan mengajarinya trik bermain bola menggunakan mangga.
Singkat cerita, Pele beranjak dewasa dan berhasil bergabung tim Santos.
Pele sempat tak disukai para pelatih klub karena gaya permainannya yang terinspirasi dari sepak bola jalanan.
“Everything is practice.” - @Pele #Brazil #PeleFilm pic.twitter.com/N0B7iFp1RP
— Pelé Film (@PeleFilm) August 12, 2014
Namun, gaya permainan Pele justru disukai oleh Vicente Feola, manajer tim nasional yang berusaha memenangkan Piala Dunia.
Pele akhirnya mendapat kesempatan bermain secara internasional bersama timnas Brasil saat berusia 16 tahun.
Sejak saat itu, Pele merasakan lika-likunya dalam membangun karier sepak bola profesional.
Baca Juga: Gara-gara Ganja, Mike Tyson Kembali Berjaya Setelah 16 Tahun Melarat
Film karya sutradara penulis naskah Jeff Zimbalist dan Michael Zimbalist ini cocok disaksikan oleh anak-anak sebagai hiburan selama masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Berdasarkan situs IMDB (The Internert Movie Database), film ini termasuk dalam klasifikasi PF atau Parents Guide.
Artinya, anak-anak harus tetap didampingi orang tua dalam menyaksikan film Pele: Birth of A Legend.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR