BolaStylo.com - Legenda tinju dunia, Mike Tyson memiliki kisah tentang bagaimana perjalanan religiusnya masuk agama Islam.
Mike Tyson dikenal dunia sebagai petinju yang hebat di atas ring.
Ia telah menjadi juara dunia di usia yang terbilang muda yakni 20 tahun.
Selain soal karier, kehidupan pribadi Mike Tyson juga menarik untuk dibahas, salah satunya soal perjalanan religiusnya saat masuk penjara.
Mike Tyson pernah terjerat kasus pelecehan seksual pada Miss Black Amerika 1991, Desiree Washington.
Kasus itu membuat Tyson harus menjalani masa hukuman selama 3 tahun.
3 Tahun mendekam di penjara, Mike Tyson merasakan perubahan dan kehidupan baru.
Tyson bertemu dengan seorang pendakwah bernama Mohammad Siddeq yang kemudian menuntunnya menjadi seorang muallaf.
Petinju berjuluk leher beton itu memutuskan masuk Islam dan memiliki nama baru Malik Abdul Aziz, ada sumber lain yang juga menyebut jika nama Islam Mike Tyson adalah Malik Shabazz.
Meski memiliki nama baru, Tyson tetap menggunakan nama lamanya untuk kehidupan sehari-hari.
Setelah memutuskan masuk Islam, Mike Tyson kabarnya menjadi sosok yang lebih tenang dan sabar.
"Islam memberinya tujuan dan arah," ucap seorang trainer bernama Eddie Gregory yang kerap mengunjungi Tyson kala berada dipenjara sebagaimana dilansir dari The Guardian.
Dalam perjalanananya belajar agama, petinju yang bebas dari penjara pada tahun 1995 itu tampak berusaha keras menjalankan ibadah dengan baik.
Meski keputusannya itu mendapatkan tentangan dari beberapa pihak termasuk sang promotor, Don King.
Menurut keterangan Eddi, King pernah mencoba mengnentang rencana Tyson untuk meminta berhenti di masjid dekat penjara, dan memintanya untuk langsung menuju bandara saja.
Meski menjadi sosok yang berbeda, Tyson tetap memiliki kehidupan yang naik turun dan penuh kontroversi.
Setelah menyatakan keislamannya pada 1995 di hadapan publik, Tyson kembali membuat kontroversi di 1996 dengan menggigit telinga lawannya, Evander Holyfield.
Lika-liku hidup Tyson berjalan penuh kontroversi, kariernya mulai menurun pada sekitar awal akhir 90an hingga awal tahun 2000an.
Ia dinyatakan bangkrut pada 2003, dan sempat terjerat masalah penyalahgunaan narkoba dan obat-obat terlarang di 2006 seteleh sebelumnya memutuskan pensiun di 2005.
Mike Tyson kemudian mendapatkan kabar buruk di 2009 saat ia kehilangan putrinya Exsodus.
Tyson diketahui berjuang lepas dari ketergantungannya pada alkohol dan mulai menerapkan pola hidup sehat
Jatuh bangun kehidupan Tyson tampaknya membuatnya kembali berusaha bangkit dan mendekat ke tuhannya.
Pada 2010, petinju berjuluk leher beton itu diketahui telah berangkat haji ke Makkah.
Pada 2013 Mike Tyson membicarakan perkembangannya dengan kecanduan alkohol dan bagaimana ia ingin menjadi orang yang lebih baik dan rendah hati.
Dalam wawancara tersebut, Tyson juga membicarakan tentang Islam dan bagaimana ia bersyukur menjadi bagian orang-orang muslim.
"Aku sangat beryukur menjadi seorang muslim. Allah tidak butuh aku, aku yang membutuhkan Allah," tuturnya kala itu.
Sementara itum di tahun 2014, Mike Tyson bicara soal para ekstremis dalam Islam.
Menurutnya, agama bukanlah hal yang buruk tapi orang-oranglah yang membuatnya terlihat seperti itu.
"Aku sangat terkejut... agama tidaklah buruk. Itu orang-orang yang membuat agama buruk," tuturnya pada sekitar Oktober 2014.
Tyson kemudian kembali mencuri perhatian saat ia mendukung Donald Trump yang dianggap anti-Islam saat itu.
"Bagaimanapun ia tetap memimpin dlam polling dan berhak mendapatkan kesempatan," tutur Tyson sebagaiman dilansir dari Kompas.com.
Setelah berbagai pernyataannya itu, tak ada yang tahu bagaimana kehidupan religi Tyson saat ini.
Pasalnya, meski memiliki Instagram, Mike Tyson tak terlalu membuka soal kehidupan religinya.
Satu-satunya foto ia berkopyah dan memakai baju koko di unggahnya pada 2015 silam yang masih bertahan di Instagramnya sampai saat ini.
View this post on Instagram
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR