Dalam laga krusial tersebut, Liverpool lebih dulu tertinggal setelah Roy Wegerle membobol gawang Bruce Grobbelaar pada menit ke-14.
Nasib baik bagi Liverpool, Ian Rush mampu menyamakan kedudukan jelang akhir babak pertama pada menit ke-40.
Baca Juga: Eks Kiper Liverpool dan Real Madrid Sebut Lionel Messi Suka Menipu
Situasi semakin memanas saat pertandingan Liverpool vs QPR memasuki babak kedua.
Pada menit ke-63, Liverpool akhirnya berhasil menambah gol dan berbalik unggul.
Saat itu John Barnes yang ditunjuk sebagai eksekutor penalti mampu menunaikan tugasnya dengan baik.
Baca Juga: Liverpool Nyaris Memiliki Dua Salah, Andai Pemain Ini Jadi Diboyong
Di sisi lain, tersiar kabar bahwa Aston Villa bermain imbang 3-3 melawan Norwich City
Sehingga, gol penalti yang diciptakan Johan Barnes saat itu menjadi penentu keberhasilan Liverpool meraih titel juara Liga Inggris.
Gelar juara ini menegaskan bahwa Liverpool saat itu tampil sebagai tim dominan di Liga Inggris pada periode 1970 hingga awal 1990.
Baca Juga: Liverpool Persiapkan Rp2 Triliun Hanya Untuk Pelapis Trio Firmansah?
Dalam dua dekade, Liverpool berjaya di Liga Inggris dengan mengemas 11 gelar juara.
Akan tetapi, Liverpool tak pernah lagi menjuarai Liga Inggris setelah musim 1998-1990.
Liverpool hanya finis di posisi runner up di era Premier League pada musim 2001-2002, 2008-2009, 2013-2014, dan 2018-2019.
Baca Juga: Legenda Liverpool Sebut Mantan Klubnya Perlu Perbaiki Bangku Cadangan
Kini, giliran Juergen Klopp yang bertugas mengembalikan kejayaan Liverpool.
Jordan Henderson dkk memiliki peluang besar kembali meraih gelar juara Liga Inggris.
Liverpool saat ini menduduki peringkat pertama klasemen Liga Inggris dengan selisih 25 dari Manchester City yang berada di posisi kedua.
Hanya saja, Liverpool harus menghentikan sejenak ambisinya menjuarai Liga Inggris karena kompetisi ditunda akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR