"Henti jantung memang terjadi secara tiba-tiba, di mana seseorang kehilangan fungsi jantung, pernapasan dan kesadaran yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
"Henti jantung bisa timbul akibat gangguan dari aliran listrik yang terdapat di dalamnya.
"Sedangkan serangan jantung terjadi akibat sumbatan yang timbul mendadak dari aliran pembuluh darah koroner di otot jantung.
"Sumbatan seperti ini nantinya akan membuat aliran darah ke otot jantung berkurang atau terhenti sama sekali.
Baca Juga: Mendengar Kabar Didi Kempot Meninggal, Hati Kapten PSIS Semakin Ambyar
"Bila tidak dilakukan tindakan (pada pasien), akan terjadi kerusakan pada otot jantung," pungkasnya menjelaskan.
Meskipun berbeda, Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Dr dr Antonia Anna Lukito SpJP(K) membeberkan keterkaitan yang berbahaya dari kedua penyakit tersebut.
Ia menjelaskan bahwa Henti Jantung bisa saja disebabkan oleh serangan jantung, dan sebaliknya juga demikian.
Baca Juga: Mike Tyson Disebut Masih Mampu Bunuh Orang dengan Tinjunya Meski Sudah Berusia Setengah Abad
Dapat diibaratkan henti jantung dan serangan jantung layaknya sebuah lingkaran setan yang sama-sama mematikan.
"Kedua kondisi penyakit ini (henti jantung dan serangan jantung), layaknya dua lingkaran yang garisnya terus saling berhubungan," kata dr Anna.
Oleh karena itu, Dr Anna menegaskan perlunya mengatur pola hidup dan rutin melakukan medical chekup supaya terhindar dari dua penyakit yang mirip ini.
Baca Juga: Usai Juara, Praveen Jordan Terciduk Nyanyikan Lagu Milik Didi Kempot
Source | : | Kompas.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR