BolaStylo.com - Sosok Mike Tyson ternyata pernah menuai protes untuk tidak tampil di sebuah acara televisi.
Saat itu, Mike Tyson yang tampil di acara 'Law and Order SVU' berperan sebagai pembunuh dengan masa lalu kelam.
Penampilan Mike Tyson itu mendapat protes dari aktivis kelompok anti kekerasan terhadap perempuan.
Aksi protes tersebut berkaitan dengan masa lalu Tyson yang pernah mendekam di penjara.
Pada aktivis itu membuat petisi di situs mereka dan mendapatkan sekitar 6300 tanda tangan.
Mereka terus mendesak supaya pimpinan produksi serial televisi 'Law and Order SVU' menolak Tyson.
"Kami meminta anda mempertimbangkan kembali keputusan menggunakan Mike Tyson dalam serial Law and Order SVU," tulis para aktivis.
Baca Juga: Dalam Pengaruh Kokain, Mike Tyson Pukul Penggemar Fanatiknya
Aktivis itu memahami jika Tyson sudah mendapat hukuman, namun mereka melihat jika tayangan tersebut hanya akan menguntungkan sang mantan pentinju itu.
"Meski kami mengerti Mike Tyson telah dihukum, tampaknya yang diuntungkan dalam situasi ini hanyalah Mike Tyson," kata aktivis yang memprotes Tyson.
Mereka mengatakan jika banyak korban kekerasan yang mempertanyakan keputusan acara tersebut.
"Banyak korban-korban tindak kekerasan yang mempertanyakan keputusan anda ini."
Aktivis itu juga menyinggung, kalau Tyson belum pernah meminta maaf atas apa yang telah diperbuatnya.
Baca Juga: Mike Tyson Ungkap 5 Nama Petinju Favoritnya, Tak ada Nama Anthony Joshua
"Tuan Tyson selama ini belum pernah meminta maaf kepada korbannya atau mengakui perbuatannya."
Tyson memang pernah terjerat kasus pemerkosaan pada tahun 1991.
Si Leher Beton itu, didakwa dengan tuduhan pemerkosaan terhadap peserta kontes ratu kecantikan, Desiree Washington
Akibatnya, Tyson harus mendekam di penjara selama enam tahun.
Selain itu, Tyson juga dirumorkan melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap mantan istrinya Robin Givens.
Baca Juga: Sampai Matipun, Mike Tyson Tak Akan Pernah Akui Satu Kasus Kejahatan Ini Sebagai Kesalahannya!
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rara Ayu Sekar Langit |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR