BolaStylo.com - Mantan pemain Liverpool, Abel Xavier, menceritakan pengalamannya menjadi mualaf dan menemukan kebaikan sebagai pemeluk agama Islam.
Kisah perjalanan Abel Xavier menemukan agama Islam bermula ketika dia dijual Everton ke Liverpool pada akhir Januari 2002.
Kala itu, Everton menjual Abel Xavier ke Liverpool dengan nilai transfer sebesar 800 poundsterling.
Liverpool saat itu tertarik menggunakan jasa Abel Xavier lantaran bek mereka, Markus Babel mengalami cedera.
Baca Juga: Eks Liverpool Sebut Sepak Bola Indonesia Bisa Bikin Eropa Kaget
Resmi bergabung dengan Liverpool, Abel Xavier pun mendapat perhatian besar dari publik.
Sayangnya, Abel Xavier hanya bertahan selama satu musim bersama Liverpool era kepelatihan Gerard Houllier.
Abel Xavier pun lantas dipinjamkan oleh Liverpool kepada klub asal Turki, Galatasaray pada 200 silam.
Baca Juga: Eks Liverpool Akui Paling Suka Indonesia Dibanding Semua Negara yang Pernah Ia Kunjungi
Nah, klub Galatasaray inilah yang menjadi tempat bagi Abel Xavier menemukan perjalanan hidupnya masuk Islam.
Hal itu tidak lepas dari lingkungan tempat Abel Xavier bertahan hidup di Turki.
Dia mengaku hidup di lingkungan mayoritas pemeluk agama Islam sejak kedatangannya ke Galatasaray pada 2003.
Baca Juga: Puncaki Klasemen Liga Inggris, Liverpool Ternyata Sudah Jadi Juara
"Saya mulai dekat dengan agama Islam pada 2003 saat bermain di Galatasaray. Saya tinggal dekat dengan komunitas Islam saat itu."
"Hal itu menjadi titik balik dalam hidup saya. Saya memiliki rasa ingin tahu yang mendalam tentang dunia Arab dan Islam,” kata Abel Xavier.
Abel Xavier pun akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf.
Baca Juga: Puji Skuat Liverpool, Erling Haaland Seolah PHP Manchester United
Dia menilai keputusannya masuk Islam bukan suatu hal yang mengherankan.
Sebab, Abel Xavier sejatinya sudah sangat dekat dengan agama Islam sejak dia lahir di dunia.
Tempat kelahirannya di Mozambik merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Baca Juga: Eks Pemain Liverpool Sebut Lewati Ramadan di Indonesia Adalah Sesuatu yang Sangat Spesial
Selain itu, Abel Xavier dilahirkan dari keluarga berdarah Arab.
“Saya tidak lupa bahwa saya lahir di Mozambik, negara yang memiliki banyak orang Islam."
"Saya sendiri ternyata memiliki darah Arab. Jadi semuanya masuk akal ketika saya memeluk Islam,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Hari Ini, Liverpool Sukses Raih Juara Liga Inggris ke-18
Lebih lanjut, Abel Xavier bercerita perlakuan kurang menyenangkan sebelum menjadi mualaf.
“Selama berkarier saya selalu diadili dengan hal negatif ketika berada di dalam dan luar lapangan. Saya mengalami titik terendah dalam hidup. Mereka menghina saya tanpa tahu siapa saya. Ada gunung berapi dalam diri saya yang bisa meledak setiap harinya,”
Setelah resmi menjadi mualaf, Abel Xavier merasa bahwa perlakuan tak menyenangkan itu perlahan hilang dan ia menemukan kedamaian dalam hidupnya.
“Dalam masa buruk itu, saya memeluk Islam dan menemukan kedamaian dan keseimbangan dalam hidup. Islam memberi saya kekuatan untuk melawan semua yang terjadi di karier sepak bola saya,” katanya.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR