BolaStylo.com - Setelah dikalahkan oleh Khabib Nurmagomedov, Conor McGregor kedapatan menghina istri sang juara yang mengenakan pakaian bernuansa Islam.
Seperti yang diketahui, mulut Conor McGregor memang pedas, terutama jika digunakan untuk memancing kemarahan Khabib Nurmagomedov.
Apalagi setelah Conor McGregor dipaksa menyerah dari Khabib Nurmagomedov dalam UFC 229 pada 7 Oktober 2018.
Mulut pedas The Notorius yang ditujukan kepada Khabib Nurmagomedov disinyalir sebagi bentuk keinginannya untuk dapat bertanding ulang melawan sang juara bertahan.
Namun, ternyata perkataan Conor McGregor pernah sampai kelewat batas.
Sekitar 5 bulan pasca-kekalahannya, tepatnya pada 3 April 2019, Conor McGregor pernah menghina istri Khabib Nurmagomedov yang memicu kemarahan umat muslim.
Baca Juga: Pernah Berjaya Melawan Muhammad Ali, Ruddy Lubbers Alami Kemelaratan
Kala itu Conor McGregor mengolok-olok Khabib Nurmagomedov yang menikahi istrinya dengan balutan nuansa Islam.
Dia menyebut istri Khabib Nurmagomedov seperti sebuah 'handuk'.
"Istri anda (Khabib) adalah handuk teman," tulis McGregor lewat akun Twitter pribadinya, yang telah dihapus pada tahun 2019.
Meski dihina, Khabib Nurmagomedov tidak menanggapi cuitan Conor McGregor.
Dia lebih memilih untuk diam, sementara The Notorious justru diserang banyak kaum muslim karena unggahannya itu.
Baca Juga: UFC 249 Diwarnai Kontroversi, Dana White Langgar Prosedur Keamanan
Terlepas dari momen itu, Conor McGregor masih mengusahakan segala cara supaya dapat bertanding ulang melawan Khabib Nurmagomedov.
Meskipun McGregor terlihat lebih tertarik untuk melawan Justin Gaethje setelah melihatnya mengalahkan Tony Ferguson pada UFC 249 (10/5/2020).
Pada UFC 229, Khabib Nurmagomedov mampu membuat Conor McGregor kalah lewat submission (kuncian) hanya dengan 4 ronde saja.
Namun naasnya, pertarungan tersebut diakhiri dengan kericuhan dari kedua belah pihak.
Baca Juga: Muak Ditanya Siapa yang Terbaik, Ini Jawaban Legenda Manchester United
Source | : | msn.com,bolastylo.bolasport.com,twitter.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR