BolaStylo.com - Legenda tinju dunia, Mike Tyson mengaku tidak takut mati dan menganggap bahwa menjalani hidup lebih mengerikan daripada kematian.
Kutipan mencolok Mike Tyson yang tidak takut mati ini menimbulkan kesan dirinya sebagai seorang yang kuat.
Namun di sisi lain juga menunjukan bahwa Mike Tyson kini tengah menjalani kehidupan yang lebih mengerikan daripada sebuah kematian.
Tepatnya dalam sebuah wawancara dengan The Sportsman yang mengunjungi rumahnya di California, Mike Tyson membeberkan rasa tidak takutnya menghadapi kematian.
Secara mendalam, Iron Mike menjelaskan alasannya mengklaim bahwa kehidupan lebih rumit ketimbang sebuah kematian.
Baca Juga: Alasan Petarung MMA Ini Yakin Rahasia Tubuh Atletis Mike Tyson Memakai Steroid
Pada awalnya, pernyataan Si Leher Beton berawal dari pertanyaan apakah dirinya takut mati ketika bertanding tinju.
Dan secara mengejutkan, Mike bukan hanya sekedar mengaku tidak takut menghadapi kematian.
Ia malah menjelaskan keyakinannya terkait menjalani keberanian dan hal rumit dalam setiap kehidupan.
"Ya, aktu tidak takut (mati), hidup mungkin lebih rumit daripada mati untukku," kata Mike Tyson dilansir BolaStylo.com dari Sportbible.
"Saya yakin akan hal itu, meski saya tidak tahu apakah itu benar.
Baca Juga: Mohamed Salah Itu Egois? Gelandang Liverpool Beri Jawaban Berkelas
"Karena hidup membutuhkan banyak keberanian, tanpa keberanian anda tidak bisa menangani hidup.
"Hidup adalah perjalanan, hidup juga perjuangan, orang- orang yang memiliki segalanya bahkan terkadang masih belum dapat menjalani hidup," pungkasnya.
Setelah itu, barulah Mike Tyson ditanyai dengan lebih rinci apakah Si Leher Beton takut mati ketika bertanding tinju.
Mike Tyson kemudian menjawab sesuai konteks yang
dimaksudkan oleh pewawancara.
Si Leher Beton mengaku tetap tidak takut mati karena kepercayaan dirinya menguatkan mekanisme bertahan hidupnya.
Baca Juga: Teddy Atlas Bongkar Kacaunya Pertarungan Pertama Mike Tyson, Lawan Keluar Ring!
Source | : | sportbible.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR