Pada turnamen tersebut, Ghaida meraih gelar juara dari nomor tunggal putri, ganda campuran, dan ganda putri.
Selain menorehkan prestasi apik, Ghaida juga menjadi rebutan 4 negara setelah keluar dari Pelatnas Cipayung.
Baca Juga: Rahasia Muhammad Ali Terbongkar, Pernah Kalah dari Bocah 17 Tahun dalam 5 Menit
"Lagi itu Negara Swiss buat liga, Tiongkok di dua tempat, Bahrain dan Toronto, Kanada," kata Ghaida dikutip BolaStylo.com dari situs PB Djarum.
"Tetapi hampir semuanya itu menawarkan jadi pelatih. Kala itu saya belum sreg saja sih sama tawaran mereka karena masih pengen bermain bulu tangkis dan lagi pula juga orang tua masih pengen saya di rumah dulu," ujar peraih juara Kejuaraan Nasional 2016.
Ghaida menambahkan, ia akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Montreal Kanada dengan status pemain dan sparing di klub CST Badminton.
"Nah sempat ngobrol-ngobrol sama manager di Montreal lewat media sosial, karena saya dikenalin juga sama pelatih Indonesia yang sudah lebih dulu di Kanada namanya kak Sandi dan kak Hendra A.G itu yang mengenalkan juga," ucapnya lagi.
"Alhamdulillah hasil diskusi mereka akhirnya mau sponsorin. Saya sempat dikirim kurang lebih tujuh kali pertandingan di tahun 2019 lalu. Saya juga di sini sambil latihan dan sparing buat anak-anak di sini," sambungnya mojang Bandung.
Bagi Ghaida, ia tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan cuaca ekstrem di Montreal Kanada.
Source | : | PB Djarum |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR