Kala itu, para pemain tiba-tiba dikumpulkan dan diminta untuk finish di papan tengah saja.
"Di Persiba waktu itu yang menurut saya aneh cuma satu. Di putaran kedua sudah jalan kami itu di peringkat satu dan kami itu dikumpulkan semua di suatu tempat," ungkap Hendro sebagaimana dilansir dari BolaSport.com.
Hendro lantas melanjutkan jika timnya kala itu tak mau juara satu karena alasan keuangan.
"Persiba tidak mau juara satu, alasannya kalau nanti (tampil di Liga Champions Asia) AFC akan menghabiskan uang untuk berangkat, kan itu butuh banyak uang. Mungkin finansial Persiba enggak terlalu banyak, mungkin ya," terangnya.
"Akhirnya kami tidak boleh (juara). Targetnya kami itu papan tengah tapi di putaran kedua lewat peringkat satu."
"Lalu dikumpulin karena bingung. Soalnya, nanti kalau juara kami AFC, banyak uang lagi, kontrak pemain nanti juga minta mahal-mahal," lanjutnya.
Meski memiliki alasannya sendiri, diduga hal ini membuat sang pelatih Persiba saat itu, Daniel Roekito tak terlalu setuju.
Ia memilih meninggalkan klubnya di tengah musim.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR