"Tentu saja, saya sadar, gol saya menghancurkan impian mereka di final, dan saya tidak yakin apa yang diharapkan ketika penawaran (berkarier di Indonesia) datang," ujar Safee Sali.
"Jadi saya mencari saran dari para pemain yang sudah bermain di Indonesia seperti Baihakki (Khaizan). Dia mengatakan kepada saya untuk tidak khawatir dan saya akan menikmati bermain di sana karena pendukung di sana besar," tuturnya.
Sama seperti yang dirasakannya, Safee Sali berpendapat jika salah satu alasan pemain Malaysia jarang mencoba berkarier di Indonesia adalah cara berpikir mereka.
"Menurut pendapat saya, para pemain kami tidak pergi ke Indonesia karena cara mereka berpikir," tutur Safee.
Beberapa dari pemain Malaysia berpikir jika Malaysia sudah memiliki standar liga yang lebih tinggi jadi tidak perlu ke Indonesia.
Dalam pikiran mereka, 'apa gunanya pergi ke Indonesia?', mereka mungkin berpikir bahwa secara komparatif, Malaysia memiliki standar liga yang lebih tinggi," ungkapnya.
Sementara beberapa yang lain merasakan ketakutan.
"Namun, saya pikir sebagian besar para pemain Malaysia takut," pungkasnya.
Mengingat rivalitas Indonesia dan Malaysia sangat panas dan penggemar Indonesia dikenal sangat fanatik.
Terlepas dari itu, selama berkarier di Indonesia, Safee sempat membela dua klub yakni Pelita Jaya dan Arema.
Sayang, di kedua klub itu Safee tak berhasil meraih trofi apapun sebagai kenangan kariernya di Indonesia.
Baca Juga: Kabar Perseteruan Shin Tae Yong dan PSSI Disorot Media Korea
Source | : | kompas |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR