BolaStylo.com - Pembalap veteran MotoGP asal Italia, Valentino Rossi ungkap masa kelam saat masih menjadi bagian Ducati ditahun 2011 yang membuatnya menyesal hingga saat ini.
Ducati pernah menjadi labuhan dari perjalanan dan karier legenda hidup balap MotoGP, Valentino Rossi.
Setelah sukses bersama Honda dan Yamaha, Valentino Rossi memilih Ducati, pabrikan asal Italia di tahun 2011.
Pembalap berjuluk The Doctor dianggap sebagai sosok yang tepat mengembalikan kejayaan Borgo Panigale.
Meski demikian, prediksi banyak orang mengenai hal itu justru meleset jauh dan Rossi gagal membawa Ducati bersama Desmosedici Gp11 melenggang.
Baca Juga: Meski Lionel Messi Minat Gabung Man City, Guardiola Tak Akan Tertarik
Valentino Rossi kian menyesal setelah melihat bahwa dirinya gagal meraih kemenangan dan hanya satu kali saja berada di podium sepanjang musim 2011.
Dilansir BolaStylo.com dari Motorsport, harapan Rossi untuk tampil lebih baik pada musim berikutnya menyeruak dengan pengembangan motor yang dilakukan Ducati.
"Sayangnya, bersama Ducati berjalan lebih sulit terutama awal musim 2012," ucap Valentino Rossi seperti dikutip dari BolaSport.com
"Kami mempunyai banyak harapan setelah penampilan buruk pada 2011, pada 2012 kami mempunyai motor baru dengan harapan bisa kompetitif," imbuhnya.
Baca Juga: Tiga Hal Krusial yang Bikin Lin Dan Akhiri Era Fantastic Four
Rossi tak mampu lagi tampil garang meski berhasil naik podium lebih banyak di sepanjang 2012, yakni sebanyak dua kali.
Hal itu semakin membuat penyesalan Rossi mendalam, bahkan membuatnya sempat berpikir untuk pensiun sebagai pembalap MotoGP.
"Namun sayang, musim 2012 juga berjalan sangat sangat sulit, dan saya sempat berpikir untuk mengakhiri karier saya sebagai seorang pembalap," ujar Rossi.
"Momen itu menjadi momen yang sulit untuk karier saya, karena saya pikir akan pensiun andai tak punya kesempatan kembali ke Yamaha." imbuhnya.
Baca Juga: Mangkir dari UFC 251, Petarung Ini Malah Mengaku Dipaksa Menjadi Vampir
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR