BolaStylo.com - Dominasi Yamaha pada dua seri awal MotoGP 2020 ternyata membawa masalah serius dan konsekuensi yang harus ditanggung terkait krisis mesin.
Yamaha menutup MotoGP Spanyol dan Andalusia yang digelar di Sirkuit Jerez dengan catatan manis para pembalapnya, baik dari tim pabrikan maupun satelit.
Yang paling menarik pada saat Yamaha menguasai podium MotoGP Andalusia dengan tiga pembalap sekaligus menjadi kali pertama sejak di Philip Island 2014.
Dominasi mereka semakin terlihat dengan menyabet lima dari enam posisi podium dalam dua seri balapan yang sudah digelar.
Di balik kesuksesan tersebut, Yamaha ternyata menyimpan masalah cukup serius terkait penggunaan mesin oleh para pembalap.
Baca Juga: Eks Pemain Everton Sebut Mane dan Salah Segera Pergi dari Liverpool
Monster Energy Yamaha dan Petronas Yamaha SRT menjadi tim MotoGP 2020 yang menggunakan lebih dari dua mesin dalam dua seri balapan musim ini.
Dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com, para pembalap Yamaha tidak menggunakan mesin sama dalam dua seri awal MotoGP 2020 yang hanya berjarak tujuh hari.
Maverick Vinales disebut sudah memakai seluruh kuota mesin untuk mesin yakni lima mesin pada dua balapan awal.
Ia juga kehilangan mesin pada latihan bebas 3 (FP3) MotoGP Spanyol, hingga membuat dirinya harus memakai mesin ketiga untuk FP4.
Baca Juga: Putus Asa Tantang Khabib Nurmagomedov, Tony Ferguson Incar McGregor!
Valentino Rossi sudah kehilangan satu mesin setelah masalah dengan power unit hingga menyebabkan ia gagal finis di seri perdana.
Pun dengan Franco Morbidelli yang kehilangan satu mesin ketika ia gagal melanjutkan balapan di seri Andalusia.
Ditambah, Yamaha kabarnya telah mengirim kembali dua mesin ke Jepang, milik Vinales dan Rossi untuk dilakukan evaluasi.
Hal itu membuat angka konsumsi mesin para pembalap jauh melebihi angka normal dan menimbulkan kekhawatiran.
Baca Juga: Sangarnya Fabio Quartararo di MotoGP Hasil Kebohongan Sang Ayah
"Tentu saja kami telah kehilangan tiga mesin dalam dua akhir pekan. Ini mengkhawatirkan," ucap Lin Jarvis seperti dikutip dari Kompas.com.
"Kami telah memiliki ide dari mesin-mesin yang dikirim ke Jepang. Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran tentu saja." imbuhnya.
Menurut Kompas.com, tim tanpa konsesi di MotoGP memiliki jatah lima mesin untuk satu pembalap di musim ini dengan 13 seri.
Hal ini berlaku bagi Yamaha, Ducati, Honda dan Suzuki, jumlah jatah mesin dikurangi seiring pandemi Covid-19.
Baca Juga: Lebih Buruk dari Gareth Bale, Ini Pemain Tak Kasat Mata Real Madrid!
Yamaha's MotoGP engine situation:
No Jerez 1 engines used at Jerez 2, meaning Vinales has already opened 5/5 for the season. 4/5 for Quartararo, Rossi & Morbidelli.
Morbidelli's race engine set to join 'withdrawn' list.All other MotoGP riders have only used 2 engines so far. pic.twitter.com/UNnJUPi7xf
— Peter McLaren (@McLarenMotoGP) July 27, 2020
Sebelumnya, tim tanpa konsesi bisa menggunakan tujuh mesin sementara tim konsesi seperti Aprilia dan KTM diperbolehkan memakai sembilan mesin.
Mesin-mesin yang dipakai ini tersegel (homologasi) di awal musim dan tidak boleh ada pengembangan ketika musim sudah berjalan.
Pergantian mesin juga dalam interval berjangka, biasanya dilakukan satu kali oleh pembalap dalam satu seri.
Sementara yang dilakukan para pembalap Yamaha dalam dua seri awal musim MotoGP 2020 terbilang di luar kebiasaan.
Baca Juga: Pevoli Cantik Sabina Altynbekoa Ingatkan Kebaikan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
Lebih lanjut, Yamaha tentunya berharap dua mesin yang dikirim ke Jepang dapat dianalisis dan diketahui masalahnya tanpa merusak segel.
Mesin tersebut juga akan menjalani otopsi penuh, tentu ini akan memakan satu kuota bagi Vinales dan Rossi meskipun mesin tersebut tak bisa digunakan lagi.
Di sisi lain, menurut regulasi pembalap yang melebihi kuota mesin sepanjang musim akan start dari pit lane lima detik setelah lampau hijau menyala.
Penalti ini juga berlaku dan diulang untuk setiap mesin yang dipakai berada di atas batas, hal ini bisa berdampak negatif bagi Yamaha.
Baca Juga: Respon Mengejutkan Keluarga Mike Tyson Saat Tahu Ia Akan Kembali Bertinju di Usia 54 Tahun
Regulasi ini sempat menuai kontra dari salah satu media Italia, Motosport yang menyebut akan mencederai kompetitifnya MotoGP saat ini.
Keunggulan pembalap di klasemen atas seperti Fabio Quartararo dan Maverick Vinales tentu bisa tergerus pembalap lain.
Tak menutup kemungkinan bagi juara bertahan musim 2019, Marc Marquez.
Meski demikian, Yamaha diperbolehkan memodifikasi desain dan membuka segel mesin jika ada cacat mesin dan bisa membahayakan keselamatan para rider.
Baca Juga: Alasan di Balik Petronas Yamaha SRT Nekat Gaet Valentino Rossi
Walaupun hal itu masih harus mendapat persejutuan dari Komisi MSMA MotoGP di bawah pengawasan Direktur Teknik MotoGP.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR