BolaStylo.com - Bruno Fernandes menjadi sosok eksekutor penalti sukses milik Manchester United sejak didatangkan dari Sporting CP.
Sejak kedatangannya di Manchester United, Bruno Fernandes menjadi pemain yang menggeser posisi Paul Pogba sebagai eksekutor penalti.
Bahkan, Bruno Fernandes kerap menjadi bahan pembicaraan berkat koleksi golnya yang tercipta melalui eksekusi penalti.
Diketahui bahwa Bruno Fernandes selalu berhasil mencetak gol lewat titik putih dalam 22 kesempatan sejak musim 2017-2018.
Presentase kesuksesan mantan pemain Sporting CP mengeksekusi tendangan penalti adalah sebanyak 93,3 persen.
Baca Juga: Inter Milan Gagal Juara Liga Europa, Antonio Conte Tak Yakin Bertahan!
Nilai tersebut berhasil membuat Bruno mempersembahkan 28 gol dari 30 kesempatan yang didapatkannya.
Salah satu ciri khas dari teknik tendangan penalti Bruno adalah gaya yang mirip dengan Jorginho, yakni melompat sebelum menendang.
Dilansir BolaStylo.com dari UEFA.com, teknik ini bahkan membuat banyak orang mempelajarinya, baik dari segi kiper maupun eksekutor.
Namun begitu, Bruno Fernandes tak ingin banyak komentar mengenai teknik penalti yang dimilikinya.
Baca Juga: Dana White Halangi Duel Lawan Khabib Nurmagomedov, Begini Respons GSP
"Saya tidak memiliki rahasia," ucap Bruno Fernandes seperti dikutip dari Kompas.com.
"Saya pikir semua karena saya banyak berlatih, saya suka banyak berlatih.
"Saya selalu memperhatikan apa yang dilakukan para penjaga gawang, bagaimana mereka memposisikan diri.
"Bagaimana mereka mencegah tembakan ke gawang," imbuhya.
Baca Juga: MotoGP Styria 2020 - Zarco Dihukum, Begini Komentar Franco Morbidelli!
Menurut pesepak bola berusia 25 tahun ini, salah satu kunci dari teknik penalti miliknya adalah kombinasi perasaan dan pengalaman.
"Berdasarkan pertandingan dan berdasarkan perasaan saya di lapangan, saya memutuskan bagaimana cara mengambil penalti," ujar Bruno.
"Saya tidak memiliki teknik khusus dalam mengambil penalti. Tidak ada strategi pasti yang saya ambil.
"Saya hanya berpegang pada apa yang saya rasa paling nyaman. Jika saya sering mengubahnya, itu mungkin membuat kiper tidak yakin.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Akhirnya Tanggapi Permintaan Espargaro Gabung Aprilia
"Saya mengubah teknik saya untuk apa yang saya rasakan selama pertandingan, atau bagaimana perasaan saya kiper (akan bergerak)," imbuhnya.
Source | : | Uefa.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR