BolaStylo.com - Arthur Melo tampaknya sudah bisa menerima nasibnya yang harus pergi dari Barcelona pada bursa transfer musim ini.
Arthur Melo menjadi salah satu pemain yang dipaksa hengkang dari Barcelona.
Melo menjadi bagian dari kesepakatan tukar pemain antara Barcelona dan Juventus.
Barcelona akan mendapatkan Miralem Pjanic dari Juventus sebagia gantinya, Melo harus ke Juventus.
Tak terima dipaksa hengkang, Melo pun sempat melakukan pemberontakan dengan mengakhiri kontraknya satu bulan lebih cepat dan tidak mau bermain lagi di pertandingan Barcelona.
Namun, kini setelah sempat memberontak, Melo tampaknya sudah menerima nasibnya.
Gelandang asal Brasil itu tampak mengucapkan salam perpisahan dengan kota Catalan dan juga para rekan setimnya.
Ia mengakui jika meninggalkan Catalan sangat sulit baginya.
"Bilang selamat tinggal adalah hal yang sulit,tetapi terlebih lagi bila itu berarti meninggalkan tempat yang telah menjadi rumah saya, "kata Arthur Melo.
" Ini adalah kota yang luar biasa dan akan selalu ada di hati saya, ini adalah kota di mana semua orang menyambut saya seperti orang Catalan lainnya," tambah Melo.
Meski sempat sebal dengan Barcelona, Melo mengakui jika ia merasa berterima kasih pada rekan-rekan setimnya.
"Saya mengucapkan selamat tinggal kepada sekelompok pemain sepak bola yang mengesankan dan saya merasa beruntung telah bermain di sisi mereka.Saya sangat berterima kasih atas dukungan mereka sebagai teman," jelas Melo.
Melo juga berterima kasih pada para fans Barcelona yang selama ini mendukungnya.
Pesepak bola berusia 24 tahun itu mengatakan jika ia tak akan pernah lupa pada para pendukung Barcelona dan mengaku bangga menjadi bagian dari Barcelona.
"Para pendukung membuat saya bangga menjadi seorang cule dan untuk mempertahankan salah satu simbol klub paling penting di dunia, " tutur Melo
"Mereka menunjukkan kepada saya kasih sayang dan tingkat rasa hormat yang tidak akan pernah saya lupakan," lanjutnya.
Source | : | Marca |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR