Pasalnya, sosok juara yang akan memenangi balapan tidak bisa ditebak karena tidak ada pembalap yang mendominasi.
Bahkan Fabio yang kini ada di klasemen teratas bisa saja tergusur kapan saja, karena perolehan poin yang ketat.
"Pada awalnya, Fabio Quartararo terlihat sangat kuat. Tapi terkadang saat anda mendapat tekanan, itu menjadi sulit," terangnya, dilansir BolaStylo dari BolaSport.com yang mengutip Motosan.es.
"Sangat menyenangkan untuk ditonton, karena anda tidak pernah tahu siapa yang akan memenangkan balapan," tambahnya.
Setelah Marquez absen, Fabio Quartararo memang sempat menjadi pembalap yang menonjol.
Ia berhasil memenangi dua seri pertama MotoGP Spanyol dan Andalusia 2020.
Sayang, Fabio mulai kurang stabil di tiga kompetisi berikutnya.
Pada MotogP Republik Ceko, Austria dan Styria, Quartararo gagal juara dan membuatnya poinnya semakin terkejar oleh pembalap lain.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR