BolaStylo.com - Perselisihan antara Josep Maria Bartomeu dengan Lionel Messi mengisyaratkan perang yang dapat memberikan keuntungan besar bagi pihak Barcelona.
Sudah sekitar satu pekan terakhir, Lionel Messi dikabarkan bakal segera hengkang dari Barcelona pada musim panas 2020.
Perselisihan yang terjadi diantara Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu dengan Lionel Messi disebut menjadi akar permasalahannya.
Di mana kegagalan Barca meraih trofi pada musim 2019-2020 menjadi pemicu awalnya.
Disusul dengan kekalahan memalukan 8-2 Barca dari Bayern Muenchen di Liga Champions musim ini sebagai puncak masalahnya.
Belakangan ini, Messi memang diketahui tidak menyukai dengan kebijakan yang dimiliki oleh Bartomeu dalam membangun skuat Blaugrana.
La Pulga pun mulai memberontak pada Minggu (30/8/2020) dengan tidak menghadiri tes PCR yang membuatnya tak diperbolehkan mengikuti sesi latihan pada Senin hari ini (30/8/2020).
Baca Juga: Puji Pelatih Juventus, Pemain Ini Klaim Lionel Messi Butuh Bantuan
Alhasil, hubungan yang renggang antara Messi dengan Bartomeu dan Barcelona semakin kental terlihat yang disinyalir memunculkan perang diantaranya.
Permasalahan klausul kontrak Messi pun diklaim menjadi bahan peperangan di dalam badan Barcelona saat ini.
Seperti yang diketahui, Messi mengirimkan surat resign kepada pihak Barca dengan mengikutsertakan klausul nomer 24 dalam surat pengunduran dirinya tersebut.
Hal itu dilakukan La Pulga supaya dirinya dapat hengkang dari Barca dengan status free transfer atau gratis dengan maksud tidak membebankan pihak klub barunya.
Baca Juga: Lionel Messi 'Jemput Hilal', Tetapi Harus Bayar Rp12,1 Triliun Dulu!
Di sisi lain, Barcelona bersikukuh klausul transfer tersebut sudah kadaluarsa dan hanya memperbolehkan Messi pergi jika ada klub yang siap menebusnya dengan 700 juta euro (sekitar Rp1,2 triliun).
Dilansir BolaStylo.com dari Sky Sport, hal ini dilakukan Barcelona karena Bartomeu beserta manajer baru klub, Ronald Koeman ingin meraih keuntungan dari kepergian Messi.
Bahkan, Bartoemu dan Koeman disebut bersekongkol karena memang telah berniat mengusir Messi dari Barcelona.
Di mana raksasa Liga Inggris, Manchester City dinilai dapat menjadi jalan keluar bagi Messi.
Baca Juga: Sensi Dibilang Tua, Jose Mourinho 'Peringatkan' Klopp dan Guardiola
"Saat ini (keadaan di Barca) menjadi pertanda akan ada perang diantara pihak Barcelona dengan Messi," kata pakar sepakbola Spanyol, Terry Gibson.
"Jika anda bertanya kepada saya apa yang akan terjadi pada akhirnya nanti, saya berpikir Manchester City menjadi klub terdepan untuk merekrut Messi.
"Hal kecil dari diri saya sempat terpikir bahwa Bartomeu dan Koeman ingin Messi pergi dari Barca.
"Mereka ingin menghapus tagihan gaji Messi untuk membangun ulang Barcelona.
Baca Juga: Kenapa Lionel Messi Pakai Burofax untuk Tinggalkan Barcelona?
"Namun saya pikir Man City juga tidak harus membayar sampai 600 atau 700 juta euro, mereka harusnya cukup memerlukan 100 juta euro saja.
"Jika Barca bisa dapatkan biaya transfer dari Man City, menghapus gaji besar Messi, dan mencoba menyalahkannya, maka itu merupakan hasil yang diharapkan Bartomeu dan Koeman.
"Saya merasa dengan melewatkan tes medis dan tidak mengikuti sesi latihan, sulit bagi Messi untuk kembali dan bertahan di Barcelona," pungkasnya.
Messi sendiri kini memiliki gaji mencapai 9,3 juta euro perbulan, di mana hal tersebut menjadi salah satu perkara yang ingin dihilangkan Blaugrana.
Baca Juga: Lionel Messi Hengkang, Legenda Barcelona Beri Restu ke Manchester City
Jika Messi benar-benar pindah ke Man City dengan mahar mencapai 700 juta euro, maka ia akan mengukir rekor sebagai transfer pemain termahal di dunia.
Saat ini, rekor transfer pemain termahal dipegang oleh mantan rekan Messi di Barca, Neymar ketika hijrah ke PSG dengan mahar mencapai 222 juta euro.
Source | : | L'Equipe,skysport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR