Sebab, ada banyak pembalap yang usianya jauh lebih muda di bawah Valentino Rossi.
"Saya tidak bisa memberi nasihat apa pun untuk Rossi soal keputusan pensiun," kata Max Biaggi, dikutip dari GP One.
Baca Juga: Hasil Moto2 Catalunya 2020 - Start dari Belakang, Pembalap Indonesia Ukir Rekor Terbaik
"MotoGP adalah ajang balap motor terbaik. Saya sedikit memahami keputusan Rossi yang masih melanjutkan kariernya," ujarnya.
Max Biaggi menambahkan, para pembalap muda itu akan ambisi Valentino Rossi untuk kembali menjadi juara dunia.
Sehingga, Valentino Rossi justru terancam jadi bulan-bulanan generasi baru pembalap MotoGP.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2020 - Valentino Rossi Dihantui Permasalahan Klasik
"Dalam hal sportivitas, yang saya satu hanyalah pandangan seorang pembalap. Ketika Anda seorang juara, Anda akan menjadi target pembalap lain untuk dikalahkan," kata Biaggi.
Lebih lanjut, Max Biaggi menilai para pembalap muda melakukan late braking hanya untuk mengatakan dirinya pernah menyalip Valentino Rossi.
"Seorang pembalap muda yang mungkin masih sering terlambat menekan rem motor tenut akan sangat bangga mengatakan mereka telah menyalip seorang Valentino Rossi," tutur dia.
Baca Juga: Raih Hasil Naik Turun, Rekan Valentino Rossi Merasa Kepalanya Pecah!
Valentino Rossi dan Max Biaggi dikenal terlibat rivalitas sengit meski sama-sama berasal dari Italia.
Mereka bersaing sejak Valentino Rossi naik kelas 250cc ke 500cc pada musim 2000.
Rivalitas Valentino Rossi dan Max Biaggi berlangsung hingga musim 2005.
Valentino Rossi sendiri selalu menjadi juara di akhir musim selama bersaing snegit dengan Max Biaggi.
Pada 2005, Biaggi memutuskan pindah ke Superbike tanpa sekalipun merasakan gelar MotoGP.
Biaggi kemudian pensiun dari ajang Superbike setelah meraih gelar juara dunia WSBK pada 2010 dan 2012.
Source | : | GP One |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR